Rabu, 29 Juli 2020
Pentingnya Saintifik dan Problem Solving
Yang lain segitu, Biarlah aku segini Saja.
Selasa, 21 Juli 2020
UJUD DOA (1)
·
Mohon keselamatan kekal bagi arwah,
- Bapak “HERIBERTUS SUDAYAT” yang meninggal
tanggal 21 september 2009,
- “SEBASTIANUS DAMAR WICAKSONO”
- Bapak “UMBU TEHU MANJA”, semoga arwah mereka
diterima disisi kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa.
·
Bagi anggota lingkungan Maria Bunda Allah, semoga Tuhan
senantiasa mendampingi, membimbing, agar kita menjadi umat katolik yang baik, serta rela
mengorbankan tenaga, pikiran, dan materi demi kemajuan gereja.
·
Bagi sodara kita yang ada di tempat jauh, kiranya Tuhan
senantiasa mendampingi disetiap tugas dan kerja mereka.
·
Bagi pengurus lingkungan Maria Bunda Allah periode
2019-2021 kiranya Tuhan senantiasa menurunkan terang roh kudusnya agar mereka
bisa melaksanakan tugasnya masing-masing dengan penuh tanggung jawab.
SISIPKAN KISAH RINGAN
Oleh : Cahyadi Takariawan
“Tolong siapkan hidangan untuk tamu-tamuku hari ini”, ujar Phytagoras (580 – 504 SM), kepada pembantunya. Hari itu, ia mengundang beberapa teman untuk makan siang bersama.
Namun, sang pembantu ternyata melalaikan perintah itu. Ia tidak menyiapkan makanan atau minuman apapun. Tak ada hidangan yang disiapkan.
Ketika para tamu berdatangan, Phytagoras baru tahu bahwa sang pembantu tak menyediakan hidangan apapun. Namun ia bersikap tenang, tidak panik.
Sambil mempersilakan tamu-tamu, ia berkata, “Hari ini kita mendapatkan hal yang lebih mulia daripada alasan pertemuan kita. Kita belajar menahan kemarahan, menguasai emosi, menggenggam kesabaran, dan menghiasi diri dengan kelembutan.”
Kisah di atas memberikan pelajaran berharga, bagaimana harus bersikap terhadap kondisi dan situasi yang tidak sesuai harapan kita. Phytagoras mengajarkan sikap yang tenang, tidak panik menghadapi kondisi yang tak diharapkan.
Tujuan mengundang teman-teman pada hari hari itu adalah untuk makan siang bersama. Namun sang pembantu yang diandalkan, tidak melaksanakan tugasnya. Tentu sangat memalukan bagi tuan rumah. Sikap Phytagoras sangatlah bijak dan dewasa.
******
Apa yang Anda rasakan membaca kisah di atas? Pendek, ringan, namun mengena dan berkesan. Contoh kisah seperti itu, bisa menjadi salah satu hiasan tulisan Anda. Ya benar, hiasan tulisan.
Dengan hiasan ringan, tulisan Anda lebih nyaman dan enak dibaca. Apalagi ketika kisah tersebut Anda jadikan sebagai pengawal tulisan. Sejak pertama membaca, orang sudah langsung terpikat dengan tulisan Anda.
Para pembaca akan tertarik untuk membaca sampai selesai, jika awalnya menarik. Namun pembaca bisa memutuskan tidak jadi membaca, apabila paragraf pertama sudah membuat lelah dan ngantuk. Tidak ada hiasan yang menarik.
Kisah seperti contoh di atas juga biasa Anda letakkan di badan tulisan, untuk memberi ilustrasi tentang tema pembahasan yang tengah Anda tuliskan. Pembaca tidak hanya dijejali dengan teori, namun juga dengan contoh praktis, sehingga mudah memahami dan menangkap pesan dari tulisan.
Selain membuat pembaca lebih mengerti isi pesan, juga menjadi lebih nyaman untuk membaca semua isi tulisa. Pandangan pertama begitu menggoda, maka kisah inspiratif ditempatkan pada bagian awal tulisan.
****
Kisah seperti contoh di atas, dengan sangat mudah Anda mendapatkan melalui mesin pencari. Silakan searching, Anda akan menemukan banyak kisah yang menarik. Pilih kisah yang relevan dengan tema yang Anda tengah tuliskan.
Bahkan jika Anda baca buku “Tidak Untuk Dibaca” (TUD), di sana Anda bisa mendapatkan sangat banyak kisah inspiratif. Padahal buku TUD itu juga hanya mengumpulkan dari berbagai blog, web dan grup chatting. Buku ini sekarang sudah sampai jilid tiga, tebal-tebal lagi.
Maksud saya, sangat mudah Anda menemukan berbagai kisah ringan dan sarat makna. Kadang kisah lucu membuat pembaca tertawa. Kadang kisah sedih, membuat pembaca merenung. Kadang kisah hikmah, membuat pembaca mencari makna.
Etikanya, jika Anda mengambil kisah dari rujukan, jangan lupa cantumkan sumbernya. Kisah tersebut Anda ambil dari mana? Mungkin dari buku, majalah, jurnal, koran, web, blog, instagram, youtube atau media lainnya. Sebutkan link yang mudah dilacak pembaca apabila Anda mengambil dari web atau blog.
Idealnya, kisah tersebut diambil langsung dari sumber rujukan utama, misalnya buku atau blog dimana kisah tersebut diposting oleh penulisnya langsung. Namun jika kesulitan mendapatkan sumber rujukan utama, Anda boleh menyebutkan sumber rujukan dari manapun kisah itu Anda dapatkan.
Selamat menghias tulisan.
Catatan
Sumber Kisah Phytagoras : https://www.katakatamutiara.com/pythagoras-5
PROPOSAL : RENCANA PROGRAM PENGAWAS SMA/SMK 2019 (2)
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Peraturan Mendiknas nomor 12 Tahun
2007 mengatakan bahwa ada enam kompetensi yang harus dikuasai oleh pengawas
sekolah, yakni: kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi menajerial,
kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi
penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial. Sedangkan dalam
undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan
bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan
penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan. Selanjutnya pada pasal 57 ayat (1) menyebutkan evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian
mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara
pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dan ayat (2) evaluasi
dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan pada jalur
formal dan non formal untuk semua jenjang satuan dan jenis pendidikan.
Ditinjau dari sudut profesionalisme
tugas kependidikan, bahwa kegiatan evaluasi merupakan tugas yang melekat pada
pendidik profesional. Seorang pendidik profesional selalu menginginkan umpan
balik atas program pendidikan yang telah dilakukannnya. Melalui suatu evaluasi yang dilakukan secata sistematis
dapat ditentukan sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai. Evaluasi
bukan hanya sekumpulan teknik semata, tetapi evaluasi merupakan suatu proses
berkelanjutan yang mendasari keseluruhan kegiatan belajar mengajar untuk
mewujutkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Sesuai dengan prinsip mengajar yang
mengatakan bahwa belajar merupakan proses terjadinya perubahan tingkah laku
dalam diri peserta didik, jadi dengan sendirinya hasil evaluasi pendidikan
dapat dijadikan alat untuk mengetahui perubahan. Ini berarti bahwa dalam
proses belajar mengajar harus ada
kriteria tertentu yang dapat dijadikan patokan pelaksanaan eveluasinya.
Dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 Tahun 2010 pasal
5 ayat (1) menegaskan bahwa pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyususnan
program pengawasan, pelaksanaan pembinanaan, pemantauan terhadap 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional
guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, tugas kepengawasan di
daerah khusus. Beban kerja pengawas sekolah adalah 37,5 jam per minggu.Yang
menjadi pertanyaan di sini adalah apa dan siapa yang dievaluai ? Jawabannya
tentu sangat sederhana, yaitu guru atau kinerja guru sebagai penanggung jawab
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.
Istilah
kinerja berasal dari kata job performance atau prestasi kerja yang sesungguhnya
dicapai oleh seseorang guru. Menurut Mangkunegara kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh sesorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pendapat ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seorang guru di lembaga pendidikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
Sedangkasn
fungsi evaluasi untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan prestasi atau
menggambarkan kemampuan yang dimiliki peserta didik.
Berdasarkan
apa yang telah diuraikan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
menjadi kajian dalam proposal ini antara lain :
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
Tujuan pengawas sekolah ?
2. Siapa
yang menjadi sasaran pengawasan ?
3. Apa
yang menjadi ruang lingkup pengawasan
oleh pengawas sekolah ?
4. Apa
saja yang perlu dilengkapi dalam
administrasi sekolah ?
BAB II
KAJIAN
TEORITIS
Tujuan, Sasaran
pengawasan, Ruang Lingkup dan pembinaan
Proses Pembelajaran serta pembinaan administrasi kantor, perpustakaan dan laboratorium.
A.
Tujuan
1) Membantu satuan pendidikan untuk mewujudkan mutu
pendidikan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan (SNP)
2) Membantu
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan melalui pembinaan , penilaian dan
pemantauan satuan pendidikan.
3) Membantu
guru dalam merancang program pembelajaran
4) Melaksanakan
pemantauan pembelajaran guru di kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai
dengan standar proses
5) Meningkatkan pembinaan
kepada satuan pendidikan baik aspek
managerial maupun akademik.
6) Penetapan
acuan dalam penyusunan instrumen
supervisi managerial dan akademik untuk dipergunakan secara menyeluruh
dijejang pendidikan baik SMK maupun SMA Sederajat.
7) Melaksanakan
supervisi dengan menggunakan instrumen yang telah dibakukan tuntuk semua
sekolah atau madrah binaan
8) Membina
sekolah sekolah secara periodik dan
terencana untuk mencapai standar nasional pendidikan
9) Melakukan
pembinaan terhadap kelompok, kerja guru, mussyawah guru mata pelajaran ( MGMP ) untuk meningkatkan profesional
akademiknya. Melalui lesson study secara
terprogram
10) Meningkatkan
implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP)
dan Kurikulum 2013 dalam rangka
meningkatkan standar mutu lulusan
11) Melakukan
pembinaan terhadap Musyawarah Guru Pembimbing ( MGP) untuk meningkatkan
kemampuan profesional melalui
pelaksanaan layanan dalam kolaborasi kelompok secara terprogram.
12) Meningkatkan
kinerja sekolah dalam meningkatkan sistem
penjaminan mutu pengelolaan dan proses.
B.
Sasaran
Pengawasan
Sasaran pengawas adalah
satuan pendidikan untuk semua
jenjang baik SMA/
MA maupun SMK serta sekolah sederajat di kabupaten Sumba
Timur.
Adapun sasaran operasional yang ada di masing-masing satuan pendidikan
meliputi:
1) Kepala
sekolah ( Managerial dan akademik )
2) Pendidik
( guru mata pelajaran, guru rumpun mata pelajaran, guru muatan lokal dan pelatihan dan
pengembangan diri ) dalam pengawasan
akademik.
3) Tenaga
kependidikan yang lain ( Tenaga adaministrasi,
tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, tenaga kebersihan dan tenaga
keamanan )
C.
Ruang
Lingkup Pengawasan
Berdasarkan jangka waktunya atau periode
kerja pengawasan, program pengawasan sekolah terdiri atas : (a) Program
pengawasan Tahunan dan (b) Program pengawasan semesteran . Program tahunan
disusun dengan cakupan kegiatan
pengawasan pada suatu sekolah di tingkat kabupaten ( waktu 1 tahun ). Program
pengawasan semesteran disusun dengan
cakupan kegiatan pengawasan pada semua
sekolah binaan dalam kurun
waktu satu semester.
Program
pengawasan semester merupakan penjabaran
program pengawasan tahunan pada masing-masing sekolah binaan selama 1 semester.
Program pengawasan semester disusun oleh
setiap pengawas sesuai dengan kondisi obyektif sekolah
binaannya masing-masing
Program
pengawasan sekolah adalah rencana kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh pengawas sekolah dalam kurun waktu ( satu periode)
tertentu.
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik ,
pengawasan sekolah harus mengawali kegiatannya
dengan menyusun program kerja pengawasan yang terarah dan berkaitan
dengan hasil evaluasi kinerja pengawas pada periode sebelumnya.
Mengacu
pada SK Menpan No. 118 tahun 1996
tentang jabatan fungsional pengawas dan
angkatan keditnya, keputusan bersama
mendibud No.O3420/ 1996
Dan kepala badan
administrasi kepegawaian negara no
38 tahun 1996 tentang petunjuk
pelaksanaan jabatan fungsional. Pengawas
sertsa keputusan Mendikbud no. 020 / U/ 1998 tentang petunjuk teknis.
Pelaksanan jabatan fungsional , pengawas
sekolah dan angka kreditnya dapat dikemukakan, tentang pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah yang meliputi:
1) Melaksanakan
pengawasan penyelenggaraan pendidikan di
sekolah sesuai dengan penugasannya pada
tingkat : TK, SD, SLB, SMP dan SLTA.
2) Meningkatkan
proses kualitas belajar mengajar /
Bimbingan dan hasil prestasi.
D.
Pembinaan
Proses Pembelajaran dan Administrasi
Pada umumnya Proses pembelajaran belum berjalan sebagaimana mestinya atau dengan
kata lain proses pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah-sekolah belum
efektif dan efisien. Proses pembelajaran
sebagai implementasi dari kurikulum tingkat satuan pendidikan atau
Kurikulum 2013 masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu pelaksanaan
KTSP masih memerlukan pengembangan dan peningkatan dalam sistem perencanaan,
peaksanaan dan evaluasi yang secara
terus menerus. Disamping itu perlu
lebih meningkatkan efektifitas pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Pada umumnya sekolah-sekolah belum
menetapkan standar prosedur pembelajaran yang efektif dan produktif melalui
penilaian ketrampilan dan sikap. Strategi pembelajaran yang guru gunakan juga belum variatif
sehingga memerlukan pembinaan yang secara terus menerus dari pihak pengawas
sekolah. Pengalaman saya sebagai guru masih melaksanakan pembelajaran yang
berpusat pada guru belum berpusat pada siswa sehingga pembelajaran menjadi
monoton dan siswa menjadi pasif dan kurang aktif mengikuti pembelajaran.
E.
Pembinaan
Administrasi
1) Administrasi
kantor
Secara Umum Sekolah telah melakukan atau mengerjakan
tugas administrasi sesuai dengan pedoman yang berlaku, namun belum sempurna sehingga perlu pembinaan
khususnya administrasi kantor seperti pengisian buku induk, pembuatan daftar
inventaris barang , kearsifan dan lain-lain.
2) Administras
Laboratorium
Penataan
ruang lanoratorium, penataan sarana, alat dan bahan praktek laboratorium,
administrasi dan inventarisasi sarana alat bahan praktek, dokumentasi dan penyimpanan kegiatan hasil praktek, buku
induk alat dan bahan praktek.
3) Administrasi
Perpustakaan
Penyusunan sarana dan bahan pustaka sesuai dengan
ketentuan, katalogisasi, Teknik pemberian label pada setiap bahan pustaka belum sesuai panduan, managemen dan
administrasi perpustakaan ditata secara baik dan benar, perlu kelengkapan
buku induk dan inventaris bahan pustaka.
BAB IV
PENUTUP
Kegiatan kepengawasan yang dituangkan
dalam program kepengawasan tahunan yang
menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas pengawas sesuai dengan permendiknas RI no 12 tahun 2007, tentang standar
kompetensi pengawas sekolah / madrasah. Proposal kepengawasan ini sebagai salah satu
syarat untuk pengikuti calon pengawas baru tahun 2019.
***
RENCANA PROGRAM KERJA PENGAWAS SMA/SMK KABUPATEN SUMBA TIMUR
PROPOSAL
RENCANA
PROGRAM KERJA PENGAWAS SMA/SMK KABUPATEN SUMBA TIMUR
TAHUN 2019
Disusun Oleh:
Ledwina Eti
Wuryani Budi Astiwi, S. Pd
Pembina Tkt. I
NIP. 19660414
199003 2 007
PEMERINTAH
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
Jln. Jend.
Soeharto No: 53 Kupang
VISI:
Meningkatkan Mutu Pendidikan
Melalui Pembinaan Monitoring, Pemantauan dan Evaluasi Kinerja kepala Sekolah
dan Guru-guru
MISI:
1.
Melaksanakan
pembinaan kepada kepala sekolah dan guru
2.
Melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap kinerja kepala sekolah dan guru-guru
3.
Melakukan
supervisi akademik dan manajerial di sekolah
4.
Melakukan
Penilaian kinerja Kepala sekolah secara periodik
TUJUAN :
1. Terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua
warga Indonesia agar berkembang
menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan abad 21 yang begitu cepat berubah.
2. Sejalan dengan Visi pendidikan Nasional Dinas Pendidikan dan
kebudayaan berpengharapan bahwa pada
tahun 2045 menjadi generasi emas dimana pendidikan menghasilkan “ INSAN
INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF”
KATA
PENGANTAR
Pada kesempatan pertama ini, saya mengucapkan
puji dan syukur dan terima kasih yang
mendalam ke Hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih,
karena atas penyertaan dan perkenanan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan “PROPOSAL” ini sebagai salah
satu syarat seleksi calon Pengawas SMA/SMK tahun 2019. Oleh karena itu, Saya
menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada :
1. Bapak
kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah
memberikan peluang untuk mengikuti seleksi calon pengawas sekolah ini.
2. Bapak
Kepala Bidang GTK selaku panitia dan Tim penilai seleksi calon pengawas tahun
2019.
3. Bapak
kepala SMA Negeri 2 Waingapu yang telah memberikan rekomendasi dan surat
keterangan mengajar.
4. Bapak
Koordinator Pengawas SMA/SMK kabupaten Sumba Timur yang telah memberikan
rekomendasi sekaligus memfasilitasi
proses seleksi calon pengawas di kabupaten Sumba Timur.
5. Teman-teman
guru yang telah mendukung baik moril maupun materiil kepada penulis sehingga saya dapat mengikuti
seleksi calon pengawas ini tanpa menghadapi kendala yang cukup berarti.
6. Bapak
ibu dan pihak yang telah mendukung penulis dengan caranya masing-masing yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu di tempat yang sangat terbatas ini.
7. Bapak
Pengawas senior yang telah mengarahkan tentang tugas pokok dan fungsi pengawas
Proposal
ini sangat penting artinya bagi saya sebagai calon pengawas sekolah yang akan
menekuni tugas baru. Dengan menyusun proposal ini saya sudah mulai belajar
dalam membuat perencanaan anggaran belanja, menyusun program kerja pengawas,
sehingga saya bisa memahami apa itu tugas pokok dan fungsi pengawas yang
sesungguhnya.
Penulis
sangat menyadari bahwa proposal ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena
itu sangat mengharapkan usul, saran, dan kritik yang membangun dari rekan-rekan
pembaca yang budiman demi perbaikan dan penyempurnaan proposal ini *Semoga*
Waingapu
awal November 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................
.i
Visi, Misi dan Tujuan......................................................................................
ii
Kata pengantar.................................................................................................iii
Daftar
isi...........................................................................................................iv
BAB I
: PENDAHULUAN............................................................................1
A.
Latar Belakang
....................................................................................1
B.
Rumusan Masalah..
.............................................................................2
BAB II : KAJIAN
TEORITIS ..........................................................................3
A.
Tujuan
...................................................................................................3
B.
Sasaran Pengawasan.............................................................................4
C.
Ruang Lingkup Pengawasan................................................................4
D.
Penbinaan Proses Pembelajaran dan Administrasi ..............................5
E.
Pembinaan Administrasi
.......................................................................5
BAB
III: RENCANA PROGRAM KERJA DAN STRATEGI PENCAPAIAN
... 6
BAB I
: PENUTUP.......................................................................................10
Menulis untuk Menyiapkan Generasi Literasi Masa Depan
RUANGMENULIS 4 SEPTEMBER 2022 3 MIN READ Oleh: Eli Halimah “ The youth today are the leader tomorrow” Ungkapan di atas artinya, “Pe...
-
Resume ke : 18 Tanggal : Rabu , 31 Mei 2021 Tema : Komitmen Menulis Di Blog Nara Sumber : Bp Dedi Dwigama Moderator : Ibu Sri Sugi...
-
Destinasi Wisata Sumba Timur Pernahkan Anda menikmati keindahan wisata di pulau Sumba Bagian Timur? Disini Kita dapat menjumpa...
-
31 Agustus 2020 . Oleh : Cahyadi Takariawan . Kehadiran internet dan media sosial telah mengubah sangat banyak hal dalam kehidupan kita. T...