.
Writing for Wellness – 24
Oleh : Cahyadi Takariawan
“Opportunities and strengths are the things that get you excited. Weaknesses and threats are the ones that cause concern” — Paul Boag, 2018.
.
Siapakah Anda? Siapa sesungguhnya jati diri Anda? Bagaimana Anda menjelaskan tentang diri Anda? Inilah yang disebut sebagai konsep diri atau self-concept.
Courtney E. Ackerman, mengutip pendapat Neill (2005), menjelaskan konsep diri adalah pandangan menyeluruh tentang diri seseorang secara fisik, emosional, sosial, spiritual, dan aspek lain yang membentuk jatidirinya. Pada dasarnya menusia membangun konsep diri sejalan dengan pertumbuhan usia dan pengalaman kehidupan.
“Self-concept is an overarching idea we have about who we are—physically, emotionally, socially, spiritually, and in terms of any other aspects that make up who we are” –Neill, 2005.
Roy Baumeister (1999) mendefinisikan konsep diri sebagai keyakinan individu tentang dirinya sendiri, termasuk atribut orang tersebut dan siapa serta apa dirinya. Rosenberg (1979) menyatakan konsep diri adalah totalitas pikiran dan perasaan individu yang mengacu pada dirinya sendiri sebagai objek.
Bagaimana cara membangun konsep diri? Ada sangat banyak cara yang direkomendasikan para ahli. Salah satunya adalah dengan menulis. Courtney E. Ackerman menyatakan, menulis adalah salah satu metode untuk memperjelas konsep diri.
Demikian pula dengan kesadaran diri (self-awareness). Kesadaran diri bisa dipertajam dengan menulis. Kendra Cherry (2020) menjelaskan, kesadaran diri (self-awareness) adalah komponen pertama dari konsep diri (self-concept).
Menurut Cherry, meskipun kesadaran diri adalah sesuatu yang penting bagi diri Anda, namun bukan berarti menjadi hal yang selalu Anda fokuskan setiap saat. Kesadaran diri terbangun ke dalam definisi siapa diri Anda, dan bisa muncul pada titik yang berbeda tergantung pada situasi dan juga kepribadian Anda.
“Self-awareness is one of the first components of the self-concept to emerge. While self-awareness is something that is central to who you are, it is not something that you are acutely focused on at every moment of every day. Instead, self-awareness becomes woven into the fabric of who you are and emerges at different points depending on the situation and your personality” – Kendra Cherry, 2020
Apa yang bisa ditulis untuk membangun konsep diri dan kesadaran diri? Ada banyak pilihan. Salah satunya adalah dengan menuliskan ‘who am I’, untuk membongkar diri sendiri, melalui metode analisa SWOT. C. Karthik Deepa telah merekomendasikan untuk menggunakan analisa SWOT dalam menguatkan self-awareness.
Identifikasi “Who Am I” Menggunakan SWOT Analysis
Menuliskan konsep diri “siapa aku”, membuat seseorang lebih detail memahami dirinya. Dalam membangun konsep diri, Anda harus secara jujur membongkar diri sendiri. Di antara alat yang bisa digunakan untuk mengenali diri adalah dengan menggunakan analisa SWOT.
Paul Boag (2018) menjelaskan, SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity and Threat, yang mencerminkan reaksi naluri Anda dalam fase penemuan. Peluang dan kekuatan adalah hal yang membuat Anda bersemangat. Kelemahan dan ancaman adalah penyebab kekhawatiran.
“SWOT stands for Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats. That mirrors the gut reaction you have in a discovery phase. Opportunities and strengths are the things that get you excited. Weaknesses and threats are the ones that cause concern” — Paul Boag, 2018.
Jodie Shaw (2017) menyatakan, analisa SWOT dapat membantu Anda lebih memahami bagaimana menggunakan kekuatan Anda dan mengelola kelemahan Anda, serta mengungkap peluang untuk berkembang dan menghilangkan ancaman yang dapat menghalangi Anda untuk bergerak maju.
“A SWOT can help you better understand how to play to your strengths and manage your weaknesses, as well as uncover opportunities for growth and eliminate threats that could keep you from moving forward” – Jodie Shaw, 2017
Langkah Menulis Identifikasi Diri
Situs Skills You Need memberikan petunjuk langkah-langkah dalam menuliskan analisa SWOT sebagai berikut.
1. Identifikasi tujuan yang ingin Anda capai
Apa tujuan yang hendak Anda capai dalam kehidupan? Defisnisikan tujuan dengan spesifik. Anda perlu menentukan target waktu pencapaian, serta indikator keberhasilan yang Anda harapkan. Ini adalah langkah awal memulai membongkar diri untuk mengenali siapa diri Anda saat ini.
Tuliskan dengan detail tujuan yang hedak Anda capai. Bukan hanya dengan membayangkan atau meletakkan tujuan dalam pikiran. Anda harus mewujudkan dalam bentuk tulisan.
2. Identifikasi kekuatan pribadi Anda yang bisa membantu mencapai tujuan
Strength (kekuatan) adalah bersifat internal. Ini tentang diri Anda sendiri. Bukan tentang orang lain. Semua orang memiliki kekuatan.
Tuliskan sebanyak mungkin kekuatan yang ada dalam Anda. Kekuatan ini bisa meliputi aspek spiritual, emosional, moral, fisik, finansial, sosial maupun skill. Berbagai capaian dalam kehidupan Anda, juga merupakan kekuatan yang patut dihargai.
3. Identifikasi kelemahan pribadi Anda yang dapat menghalangi tercapainya tujuan
Weakness (kelemahan) adalah bersifat internal. Ini tentang diri Anda sendiri. Bukan tentang orang lain. Semua orang memiliki kelemahan dalam dirinya. Ini sangat manusiawi.
Bongkar diri Anda untuk bersedia mengakui adanya kekurangan dan kelemahan. Sisi kelemahan bisa dilihat dari aspek spiritual, emosional, moral, fisik, finansial, sosial maupun skill. Pengalaman kegagalan, bisa Anda jadikan sebagai bahan evaluasi, apa kelemahan yang ada pada diri Anda sehingga gagal.
4. Identifikasi peluang yang dapat membantu Anda mencapai tujuan
Peluang (oportunity) bersifat eksternal, terkait dengan lingkungan dan orang-orang di sekitar Anda. Tuliskan berbagai peluang yang ada di sekitar Anda, yang bisa Anda gunakan untuk mencapai tujuan. Peluang ini juga dapat Anda manfaatkan ketika telah mencapai tujuan.
Dengan menuliskan peluang, Anda semakin mengerti hal-hal yang bisa Anda gunakan sebagai jalan dan sarana mencapai tujuan. Jangan hanya digambar dalam pikiran atau dirasakan dalam hati, namun harus Anda tuliskan dengan detail.
5. Identifikasi ancaman yang bisa mengganggu tercapainya tujuan Anda
Ancaman (threat) adalah hal dan peristiwa eksternal yang mengkhawatirkan Anda, atau yang bisa menghalangi Anda untuk mencapai tujuan. Ada pihak-pihak di luar diri Anda yang berpotensi menjadi ancaman terhadap tercapainya tujuan, maka Anda harus mewaspadainya.
Semakin detail Anda bisa mengidentifikasi dan menuliskannya, akan semakin hati-hati pula Anda dalam melangkah. Tentu Anda tidak ingin gagal dalam mencapai tujuan kehidupan.
6. Tinjau ulang dan tetapkan prioritas
Dalam setiap aktivitas pengembangan diri, apalagi terkait dengan aspek pemikiran strategis, semestinya Anda meninjau kembali analisis Anda. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah unsur-unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman telah Anda tuliskan dengan jujur dan benar? Apakah masih ada yang terlewatkan?
Bagian mana yang paling penting bagi diri Anda, dalam masing-masing kategori SWOT? Cobalah meninjau kembali satu atau dua poin, dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menurut Anda akan paling penting dalam upaya mencapai (atau menghalangi) tujuan Anda. Area tersebut akan menjadi prioritas tindakan Anda.
Which areas are most important in each of the four categories in the analysis? Try to highlight one, or at most two, things from each of strengths, weaknesses, opportunities and threats that you think will be most important in achieving (or preventing you from achieving) your goal. Those areas will be your priorities for action – SkillsYouNeed.com
Selamat menulis, selamat menemukan kesadaran diri dan konsep diri yang utuh.
MENULIS MAMPU MEMPERJELAS KESADARAN DAN KONSEP DIRI
.
Writing for Wellness – 24
Oleh : Cahyadi Takariawan
“Opportunities and strengths are the things that get you excited. Weaknesses and threats are the ones that cause concern” — Paul Boag, 2018.
.
Siapakah Anda? Siapa sesungguhnya jati diri Anda? Bagaimana Anda menjelaskan tentang diri Anda? Inilah yang disebut sebagai konsep diri atau self-concept.
Courtney E. Ackerman, mengutip pendapat Neill (2005), menjelaskan konsep diri adalah pandangan menyeluruh tentang diri seseorang secara fisik, emosional, sosial, spiritual, dan aspek lain yang membentuk jatidirinya. Pada dasarnya menusia membangun konsep diri sejalan dengan pertumbuhan usia dan pengalaman kehidupan.
“Self-concept is an overarching idea we have about who we are—physically, emotionally, socially, spiritually, and in terms of any other aspects that make up who we are” –Neill, 2005.
Roy Baumeister (1999) mendefinisikan konsep diri sebagai keyakinan individu tentang dirinya sendiri, termasuk atribut orang tersebut dan siapa serta apa dirinya. Rosenberg (1979) menyatakan konsep diri adalah totalitas pikiran dan perasaan individu yang mengacu pada dirinya sendiri sebagai objek.
Bagaimana cara membangun konsep diri? Ada sangat banyak cara yang direkomendasikan para ahli. Salah satunya adalah dengan menulis. Courtney E. Ackerman menyatakan, menulis adalah salah satu metode untuk memperjelas konsep diri.
Demikian pula dengan kesadaran diri (self-awareness). Kesadaran diri bisa dipertajam dengan menulis. Kendra Cherry (2020) menjelaskan, kesadaran diri (self-awareness) adalah komponen pertama dari konsep diri (self-concept).
Menurut Cherry, meskipun kesadaran diri adalah sesuatu yang penting bagi diri Anda, namun bukan berarti menjadi hal yang selalu Anda fokuskan setiap saat. Kesadaran diri terbangun ke dalam definisi siapa diri Anda, dan bisa muncul pada titik yang berbeda tergantung pada situasi dan juga kepribadian Anda.
“Self-awareness is one of the first components of the self-concept to emerge. While self-awareness is something that is central to who you are, it is not something that you are acutely focused on at every moment of every day. Instead, self-awareness becomes woven into the fabric of who you are and emerges at different points depending on the situation and your personality” – Kendra Cherry, 2020
Apa yang bisa ditulis untuk membangun konsep diri dan kesadaran diri? Ada banyak pilihan. Salah satunya adalah dengan menuliskan ‘who am I’, untuk membongkar diri sendiri, melalui metode analisa SWOT. C. Karthik Deepa telah merekomendasikan untuk menggunakan analisa SWOT dalam menguatkan self-awareness.
Identifikasi “Who Am I” Menggunakan SWOT Analysis
Menuliskan konsep diri “siapa aku”, membuat seseorang lebih detail memahami dirinya. Dalam membangun konsep diri, Anda harus secara jujur membongkar diri sendiri. Di antara alat yang bisa digunakan untuk mengenali diri adalah dengan menggunakan analisa SWOT.
Paul Boag (2018) menjelaskan, SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity and Threat, yang mencerminkan reaksi naluri Anda dalam fase penemuan. Peluang dan kekuatan adalah hal yang membuat Anda bersemangat. Kelemahan dan ancaman adalah penyebab kekhawatiran.
“SWOT stands for Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats. That mirrors the gut reaction you have in a discovery phase. Opportunities and strengths are the things that get you excited. Weaknesses and threats are the ones that cause concern” — Paul Boag, 2018.
Jodie Shaw (2017) menyatakan, analisa SWOT dapat membantu Anda lebih memahami bagaimana menggunakan kekuatan Anda dan mengelola kelemahan Anda, serta mengungkap peluang untuk berkembang dan menghilangkan ancaman yang dapat menghalangi Anda untuk bergerak maju.
“A SWOT can help you better understand how to play to your strengths and manage your weaknesses, as well as uncover opportunities for growth and eliminate threats that could keep you from moving forward” – Jodie Shaw, 2017
Langkah Menulis Identifikasi Diri
Situs Skills You Need memberikan petunjuk langkah-langkah dalam menuliskan analisa SWOT sebagai berikut.
1. Identifikasi tujuan yang ingin Anda capai
Apa tujuan yang hendak Anda capai dalam kehidupan? Defisnisikan tujuan dengan spesifik. Anda perlu menentukan target waktu pencapaian, serta indikator keberhasilan yang Anda harapkan. Ini adalah langkah awal memulai membongkar diri untuk mengenali siapa diri Anda saat ini.
Tuliskan dengan detail tujuan yang hedak Anda capai. Bukan hanya dengan membayangkan atau meletakkan tujuan dalam pikiran. Anda harus mewujudkan dalam bentuk tulisan.
2. Identifikasi kekuatan pribadi Anda yang bisa membantu mencapai tujuan
Strength (kekuatan) adalah bersifat internal. Ini tentang diri Anda sendiri. Bukan tentang orang lain. Semua orang memiliki kekuatan.
Tuliskan sebanyak mungkin kekuatan yang ada dalam Anda. Kekuatan ini bisa meliputi aspek spiritual, emosional, moral, fisik, finansial, sosial maupun skill. Berbagai capaian dalam kehidupan Anda, juga merupakan kekuatan yang patut dihargai.
3. Identifikasi kelemahan pribadi Anda yang dapat menghalangi tercapainya tujuan
Weakness (kelemahan) adalah bersifat internal. Ini tentang diri Anda sendiri. Bukan tentang orang lain. Semua orang memiliki kelemahan dalam dirinya. Ini sangat manusiawi.
Bongkar diri Anda untuk bersedia mengakui adanya kekurangan dan kelemahan. Sisi kelemahan bisa dilihat dari aspek spiritual, emosional, moral, fisik, finansial, sosial maupun skill. Pengalaman kegagalan, bisa Anda jadikan sebagai bahan evaluasi, apa kelemahan yang ada pada diri Anda sehingga gagal.
4. Identifikasi peluang yang dapat membantu Anda mencapai tujuan
Peluang (oportunity) bersifat eksternal, terkait dengan lingkungan dan orang-orang di sekitar Anda. Tuliskan berbagai peluang yang ada di sekitar Anda, yang bisa Anda gunakan untuk mencapai tujuan. Peluang ini juga dapat Anda manfaatkan ketika telah mencapai tujuan.
Dengan menuliskan peluang, Anda semakin mengerti hal-hal yang bisa Anda gunakan sebagai jalan dan sarana mencapai tujuan. Jangan hanya digambar dalam pikiran atau dirasakan dalam hati, namun harus Anda tuliskan dengan detail.
5. Identifikasi ancaman yang bisa mengganggu tercapainya tujuan Anda
Ancaman (threat) adalah hal dan peristiwa eksternal yang mengkhawatirkan Anda, atau yang bisa menghalangi Anda untuk mencapai tujuan. Ada pihak-pihak di luar diri Anda yang berpotensi menjadi ancaman terhadap tercapainya tujuan, maka Anda harus mewaspadainya.
Semakin detail Anda bisa mengidentifikasi dan menuliskannya, akan semakin hati-hati pula Anda dalam melangkah. Tentu Anda tidak ingin gagal dalam mencapai tujuan kehidupan.
6. Tinjau ulang dan tetapkan prioritas
Dalam setiap aktivitas pengembangan diri, apalagi terkait dengan aspek pemikiran strategis, semestinya Anda meninjau kembali analisis Anda. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah unsur-unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman telah Anda tuliskan dengan jujur dan benar? Apakah masih ada yang terlewatkan?
Bagian mana yang paling penting bagi diri Anda, dalam masing-masing kategori SWOT? Cobalah meninjau kembali satu atau dua poin, dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menurut Anda akan paling penting dalam upaya mencapai (atau menghalangi) tujuan Anda. Area tersebut akan menjadi prioritas tindakan Anda.
Which areas are most important in each of the four categories in the analysis? Try to highlight one, or at most two, things from each of strengths, weaknesses, opportunities and threats that you think will be most important in achieving (or preventing you from achieving) your goal. Those areas will be your priorities for action – SkillsYouNeed.com
Selamat menulis, selamat menemukan kesadaran diri dan konsep diri yang utuh.