Sabtu, 20 November 2021

SANG PELIPUR LARA

 


Oleh : Ledwina Eti Wuryani

 

Karena persahabatan itu seperti tangan dan mata. Saat tangan terluka mata menangis. Saat menangis tangan  menghapusnya

 

                Hidup bagai roda. Nikmat Tuhan kan selalu ada. Ujianpun tak  akan menolak lupa. Drama kehidupan selalu siap dimainkan oleh  sang pemeran. Liku-liku   kehidupan akan membuat  indahnya suatu cerita. Kisah hidup setiap insan  pasti berbeda. Ada yang menarik,  mengesankan dan ada yang biasa-biasa saja.  Tapi itu tergantung juga  penilaian sang pembaca. Sebagai penulis pemula belajar dan mencoba berteriak lewat  aksara.  Menyampaikan  curahan tanpa suara.  Biar jejak  bisa  dikenang oleh siapa saja. Jika  tak menarik,  bolehlah tak dibaca. Biarkan  saja. Jangan pula terpaksa.  Kecuali penasaran, bolehlah silahkan baca. Cerita  akan bisa  menghibur  dan punya makna saat  sang pembaca  iklas  dan tulus untuk meluangkan waktu ‘walau’ hanya sebentar saja.

Hehe... cerita   ini   adalah kisah baru  seorang  guru dirantau orang.  Curahan hati Sebagai orang pendatang karena terlepas dari korban  konflik  bencana. Tepatnya dari provinsi  termuda Indonesia yang akhirnya memilih ‘merdeka’.  Mereka ingin bebas. Saya dan keluarga adalah  salah satu korbannya. Di tempat baru, saya  harus menyesuaikan diri. Beradaptasi kembali di tempat yang baru. Kata pepatah  dikandang kambing  harus  bisa mengembik, di kandang ayam  juga harus  bisa  berkokok.

            Itulah  amanah yang wajib kujalani sebagai abdi negara. Saat dirantauan dulu  anggap saja saya sudah mapan secara  finansial. Bapak kandung, suami dan saya sempat punya  rumah. Rumah tinggal dan rumah perumnas Usindo di Comoro. Ada pula kos-kosan di Becora.  Ada motor, bahkan punya taxi bisa untuk menambah income  keluarga. Hal ini karena  memang di Timtim saat itu ada tunjangan kemahalan bagi semua PNS. Ada juga tugas tambahan seperti jadi guru inti, penatar di balai penataran guru ( BPG) dan Tutor PGSD yang nota bene, ada honornya.

 Demi menyelamatkan diri  kami tinggal ‘semua’ harta benda yang kami punya. Rumah  lengkap  isinya serta  kunci kami tempelkan di masing-masing pintu. Harapan  kami supaya yang akan menempati nanti tidak usah repot-repot  merusak rumah.  Siap pakai dengan segala fasilitasnya. Enak kan? Kami  lari mengungsi hanya membawa surat penting dan pakaian secukupnya saja.  Cukuplah bisa ditenteng di tas  kecil sekenanya. Saat itu Dili, Timor Timur sudah  jadi lautan api, pembunuhan dan pembakaran dimana-mana.  Semua orang Indonesia harus pulang ke negaranya, termasuk saya.

            Di tempat yang baru saya  memulai kehidupan dari ‘nol’. Merayap dengan penuh keprihatinan. Ada sebenarnya rumah tapi tidak  bisa perbaiki untuk layak huni karena  tidak ada dana. Kami berstatus pengungsi belum ada modal. Akhirnya kami ‘numpang’ tinggal di rumah kakak kandung suami.  Kakak saat itu menjabat kepala desa di Kamanggih (-+ 60 Km) dari kota Waingapu. Ternyata  kami tinggal bersama lebih dari 20-an orang.  Ratapan, kepedihan, derita yang selalu menemani pribadiku.  Hanya doa yang bisa menghibur diriku. Dengan situasi seperti itu saya ‘belum’ sanggup membawa kedua anak kandungku di tempat kerja yang baru. Hidup dan nasib kami belum jelas. Anakku masih tinggal bersama ibu kandungku di Jawa.

            Selama 4 tahun saya ‘numpang’ dirumah kakak. Hati kecilku ingin lari dari rumah. Saya tak tahan hidup dengan banyak sekali orang. Belum terbiasa saja. Berusaha untuk senyum tapi terasa hampa karena terpaksa. Mencoba tertawa  tapi terlihat rekayasa. Apalagi saya seolah jadi tuan rumah. Maafff....., saya hanya curhat sebagai seorang  pendatang baru.  Gaji guru PNS tahun 2004 teramat sangat minim. Untuk makan sekian orang tidaklah cukup. Hanya untuk beli beras saja rasanya beraaat sekali. Kadang sampai  hutang di tetangga  yang baik hati demi sang perut yang sering protes karena laparnya luar biasa.  Ada motor satu-satunya  kami sewakan 30 ribu perhari untuk  mencukupkan makan saat itu. Badanku kurus kering karena kurang gizi. Muka terlihat pucat . Wajah sayu, lusuh dan tak berdaya. Pergi mengajar sekitar  2 km  kadang  jalan kaki. Naik bemo harus menunggu lama dipinggir jalan.  Lebih repot jika harus terputar sampai di Mauliru. Setiap hari tak pernah sarapan pagi padahal pulang sekolah  sekitar jam 14.30 wita.

            Hanya Doa yang membuatku kuat.   Aku hampir mau mengakhiri hidup atau lari menyendiri. Hidup terasa pahit dan sulit.  Aku takut suami  marah kalau aku mengeluh. Cuma kupikir kalau aku lari aku pasti lebih menderita karena aku adalah seorang PNS. Saat itu betul-betul aku ada di titik nadir, tapi  aku berusaha menutupi semuanya. Terasa sesak karena aku memang tidak mungkin bisa curhat dengan siapapun. Saya  orang baru. Orang tak mengenalku.  Aku hanya dikenal teman di sekolah saja. Aku jadi pemurung dan  seperti orang linglung. Hati bingung tapi  hanya bisa tercenung karena murung. Tak satupun tahu  tentang pergumulan hidup pribadiku saat itu.

Mungkin suami  ‘perasaan’ dengan keadaanku. Sebagai orang Jawa pada umumnya istri hanya  mengalah dan diam. Saya tak suka bala-bala apalagi bertengkar mulut.  Apa kata orang luar tentang keluarga kami jika kami bertengkar. Berstatus guru harus  selalu bisa jadi teladan. Digugu dan ditiru. Walau hidup dalam ‘gejolak’ tapi harus  tabah dan tawakal. Bagi orang Sumba Timur, suami tidak bisa dipandang dengan sebelah mata. Menurut tradisi mereka ia masih  termasuk golongan ‘bangsawan’.  Keluarga mereka  masih disegani, apalagi di kampung. Anak-anak ‘dalam rumah’ yang setia masih banyak.

Menimbang, mengingat dan memperhatikan  kondisi keluarga yang terus menerus menyulit  akhirnya kami memutuskan untuk membuat rumah sederhana. Syukurlah pelan-pelan mulai dibangun. Dengan modal nekat dan  mengikat erat ikat pinggang dan berpuasa.  Suami mulia cetak bataco sendiri bersama anak-anak tinggal. Beruntung mama mantu  menjual  kerbau kesayangannya untuk tambah membeli material rumah .

            Rumah sederhana akhirnya berdiri. Walau belum layak huni kami  terpaksa tinggal. Tanah itu hasil barter  dengan rumah sederhana  kami  yang dibangun  waktu masih di Timtim. Hasil honor suami mengajar  di SMA  dan kirimanku saat masih pegawai baru di Timor-Timur. Dengan menempati rumah berbeda tanggungan kami jadi terbagi. Sebagai guru saat itu benar-benar sengsara. Dulu di Tim Tim gaji cukup bahkan ‘lebih’ tapi situasi  selalu genting karena sering terjadi pemberomtakan. Di NTT situasi aman tapi  gaji Indonesia lama  kecil dan tak pernah ada proyek apapun. Maksudnya  penghasilan tambahan ‘nol’. Tapi kami terus berusaha untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada. Kekuatan doa membuatku semakin  sabar dan tabah  menerima tempa’an hidup. Dengan banyak ujian juga menambah hati  selalu dekat  dengan Tuhan sang  menolong.

            Keluarga  suami buanyak sekali, mereka terus berdatangan. Kami harus selalu menyiapkan makan minum  setiap hari. Mereka selalu tinggal lama, mereka  tidak pernah  mengerti kalau  hidupku lagi sulit. Berapa Gaji  PNS saat itu.Saya kadang menangis dalam hati dan menyesali diri. Benar saja teman-teman yang dari jawa ikut ke Jawa, batinku. Tapi menyesal kemudian  tak ada guna.Maaafffff....curhat saja.

            Di dalam ratapan dan kepedihan  rasanya aku bahagia kalau ketemu sesama orang jawa. Saya merasa menemukan saudara yang senasib di perantauan. Begitupun mereka. Semakin lama semakin akrab.  Itulah rasanya setiap  bertemu  orang jawa  energi positif jadi selalu masuk dihati. Ternyata  sabahat benar-benar jadi pelipur lara. Akhirnya kami ber-ide membuat  pertemuan rutin. Dalam pertemuan kami  isi dengan  pembentukan koperasi  dan arisan. Nah dengan begitu akhirnya  hidup terasa bermakna. Hidup jadi berwarna. Senyum kembali  merekah. Kami  menemukan  hal-hal yang selama ini ‘hilang’.  Semakin banyak teman hati semakin  merasa damai tentram. Ternyata  saya jadi terhibur. Hari-hari tidak merasa sendiri lagi, terasa  banyak yang menemani. Tak pernah ada lagi sunyi. Damai sejahtera menyertai.

            Pada dasarnya, saya jelas malu kalau pulang Jawa. Kenapa? Betapa keluarga menyangka seberat apa penderitaanku. Sementara  dulu saat menikah pun  ortu kurang setuju untuk saya ikut  suami ke NTT, eh! sekarang  saya mengeluh. Itu namanya  menjilat kembali ludah yang sudah ditumpahkan. Jika saya pulang Jawa, saya seolah-olah suasananya seperti sejak masih di Timtim, makmur dan suka berbagi. Padahal setelah di NTT untuk makan sendiri saja  kadang masih tidak tercukupi karena harus menanggung makan banyak orang yang tinggal bersama kami. Saya berusaha untuk  menutupi hal sebenarnya supaya keluargaku di Jawa melihat aku ada baik-baik saja.

            Karena sudah banyak teman orang Jawa akhirnya  kami membentuk sebuah perkumpulan yang kami beri nama’Srikandi’. Dengan begitu kami jadi merasa  seperti di Jawa. Bisa ber haha hihi  dengan bahasa Jawa.  Kami saling melengkapi. Saling  mengisi dan saling berbagi. Perkumpulan diadakan setiap bulan. Saat pertemuan  sengaja  membuat menu masakan jawa sekalian bernostalgia. Cerita ngalor, ngidul tapi  membuat hati terhibur.

Saya masih beruntung karena pegawai yang nota bene bisa punya gaji sendiri. Teman-teman lain  ada yang ibu rumah tangga saja. Mereka harus  menunggu suami memberikan uang.  Beruntung  kalau suaminya baik hati dan menafkahi istri. Lah! kalau tidak.  Dia harus banting tulang, kerja, untuk  mencukupkan kebutuhan hidupnya. Dengan begitu saya jadi punya harapan dan optimis. Rejeki dari Tuhan akan selalu ada. Akupun menyakini,  Tuhan akan mencukupkan asal kita  setia dan selalu bersyukur untuk  anugerahnya. Hidup jangan mengeluh. Hadapi dengan senyum. Hadapi dengan iklas, pasti semua akan indah pada waktunya. Percaya penuh Tuhan akan selau memberikan yang ‘terbaik’ untuk kita umatnya. Orang kampung asli yang tak ada penghasilan sama sekali tapi  mereka  bisa hidup.  Saya yang jelas-jelas pegawai  kok  mengeluh. Siap!! harus terus bersyukur..

Saya tak pernah mengharapkan jadi orang kaya, itu menyalahi takdir Tuhan. Biarlah aku hidup sederhana, semoga membuatku tenang, tentram, damai dan  dan bahagia. Kini  akhirnya saya penuh semangat ikut  komunitas-komunitas yang membuatku merasa enjoy. Ada paguyuban Srikandi.  Perkumpulan antari.  Kelompok keluarga ‘Luri Pandulang’. Kelompok Mom Jawa dan beberapa  perkumpulan keluarga yang lain.

Asli, dengan adanya  aktiv dalam perkumpulan jadinya banyak teman. Banyak hiburan  dan saling bisa menyampaikan curahan  hati, merasa ‘aku tidak menderita sendiri’. Banyak teman yang hidupnya lebih sulit dari pada aku, tapi mereka tak pernah mengeluh.  Mereka bisa  menikmati hidup. Kadang kita merasa orang lain ‘lebih’ dari pada kita. Taman  di tetangga lebih subur  dibanding  taman kita. Padahal......tak selamanya taman yang  indah  hidupnya lebih  bahagia dibanding kita. Setiap kita pastinya punya pergumulan masing-masing tergantung bagaimana kita menyikapinnya.

Trimakasih para sahabatku sudah menjadi guruku dalam universitas kehidupan. Sahabatku adalah sang pelipur lara. Sahabat adalah yang mau menghampiri saat aku membutuhkan. Sahabat akan  menemani saat aku dalam kedukaan.Trimakasih Tuhan saya bisa menjalani  hidup ini dengan penuh syukur. Kami sadar  kami manusia yang lemah dan tak berdaya ada Tuhan ada para sahabat  yang membuatku hidup jadi bermakna dan bergairah.

 

 

 Salam ...Saya,  Ledwina Eti Wuryani, S.Pd, Asli Magelang Jawa Tengah  yang tinggal dirantauan sejak tiga puluh tahun yang lalu.  Riwayat sekolah SDK Kamal, SMPK Muntilan, SMAK Tarakanita Stella Duce Jogyakarta.  Saya Lulusan Pendidikan guru IKIP Sanata Dharma  Jogyakarta tahun 1989.  Seorang ibu dengan 2 putra ( Marcel dan Anto), Suami adalah Adi Ch. Muhu, ibu rumah tangga sekaligus  mengajar  matematika  di SMA Negeri 2 Waingapu, Sumba Timur, NTT. Sudah  banyak artikel  dibuat penulis yang lolos dibeberapa media masa ,lokal ada juga yang  propinsi NTT. Sudah 30  lebih buku  ber-ISBN solo dan  Antologi  sebagai  karya  inovasi sejak  ada  wabah Pandemi maret 2020. Buku  karya ada cerpen, puisi,  story telling, Cerita tentang Belajar dari rumah ( PJJ)  dll.  Penulis bisa dihubungi melalui email ledwinaetiwuryai@gmail.com , ledwinaastiwi44@guru.sma.belajar.id , fb, IG dan You tube :  Ledwina Eti  dan blog  etiastiwi66.blogspot.com. Moto :  Bahagia  jika  hidup bisa bermakna.

 

 

 

 

Kamis, 18 November 2021

DEMI CINTAKU PADAMU

 


                Panggil saja  bu Nani. Kini dia sudah Sarjana pendidikan. Seorang guru honor SMA  di sebuah kota Kabupaten. Bu Nani adalah anak angkat dari  temanku  yang dulu diadopsi dari Panti asuhan. Bu Nani cantik parasnya,  rajin kerja dan   sopan tutur bahasanya.  Sebagai tetangga  saya begitu  kagum padanya.  Walaupun dia sudah sarjana   tapi tetap  saja dia rajin kerja di rumah hingga tuntas. Dari  masak, sapu, memberi makanan ayam yang ratusan ekor, cari rumput kambing, tanam sayur. Yah!!   semua pekerjaan di rumah dikerjakannya sendiri. Dia begitu disayang Orang tua angkatnya karena dari kecil memang rajin kerja.

                Seiring berjalannya waktu  sampai  dia tidak menyadari bahwa  kini umurnya sudah kepala 4. Hatipun mulai gelisah karena belum juga punya  kekasih hati. Teman mengajar juga tak ada yang punya cemistri padanya. Dua tahun yang  lalu  dia kenalan dengan seorang pria. Orangnya  sederhana dan begitu  hormat padanya. Sang pria menatap lekat ibu Nani dengan penuh  perhatian. Terlihat ada cinta di sanubarinya. Getaran hati bu Nani  berdegup kencang pada pandangan pertama saat itu.  Tiba-tiba kini  dia begitu merindukannya.

                Iseng bu Nani buka nomor HP-nya dan mencoba  chat padanya.  “selamat siang...”, tulisnya dalam chat. “selamat siang ibu guru sayang, bu guru tercinta.....”, Jawab sang pria diluar dugaan. Hati bu Nani serasa tersiram  air Surgawi. Hati melayang.  Pikiran berbunga-bunga. Sejak saat itu, hari-hari  terasa begitu indah membayangkan pesona  sang pria pujaan hatinya itu. Ini adalah pertanda bahwa selama ini sang Pria juga ada kerinduan yang sama. Singkat cerita,  Domi, sang pria itu menembaknya. Dia menyatakan cintanya yang selama ini terpendam dan hanya bisa merindukan saja. Katanya Domi  takut  ditolak karena  tak punya apa-apa. Hanya punya ‘cinta’.  Dengan senyum manis bu Nani menerima dengan tulus cintanya. Ia berjanji menerima apa adanya.  Tidak tunggu waktu lama, akhirnya mereka sepakat untuk menikah.  Nikah sederhana tanpa ada pestaria dengan numpang di rumah teman Domi.  Hanya teman dekat yang datang.  Nikah sah!. Kini mereka resmi jadi suami istri. Mereka bahagia.  Sebagai seorang istri dia harus ikut dimana suami berada. Suami adalah penjual dikerombong pinggir jalan. Dia biasa tidur dikerombong itu, karena memang tak punya rumah.  Mau bagaimana? Kini mereka menikmati hidupnya bersama suami yang sebatang kara dan meninggalkan orang tua angkatnya. Mereka berkomitmen tak mau dibantu siapapun. Tabungan bu Nani sudah ludes untuk urusan sana sini. Begitulah. Oh Cinta, kalau sudah berdua  tai kambing rasa coklat. Sedih sebenarnya karena hidup sengsara, terlunta rumah tak ada. Mau kos tak mungkin.  Kerombong tak bisa ditinggalkan karena jualannya melayani 24 jam. Mereka  bahagia karena mereka saling mencinta. Selamat menempuh hidup baru bu guru dan pak Domi, semoga selalu bahagia.

                                                                                                                Waingapu, 19 November 2021

Sabtu, 13 November 2021

STRATEGI MENANGKAL HOAKS

 Kamis, 11 November 2021


Rabu, 10 Nopember 2021


Senandung kidung semangat juang
Derapnya terdengar ke pelosok negeri
November bulan penuh semangat juang
Pertanda tuntas Pahlawan berdikari

Alhamdulillah...tepatnya pada tanggal 10 November 2021, saya masih diberi kesempatan belajar bersama Para Nara sumber dan Para Moderator Hebat melalui kegiatan GMLG di pertemuan kelima via WAG. Bersama ibu Heni Mulyati, M.Pd selaku Nara sumber dan Bapak Muladi sebagai Moderator.

Hal yang patut dibanggakan adalah saat kita mengikuti pelatihan ini, kita senantisa ingat bahwa kewajiban kita untuk selalu bersyukur dan bersujud dengan nikmat Allah SWT, Tuhan Yang maha Esa. Semangat Para moderator yang selalu siap sedia menggantikan posisi, saat harus menyelesaikan tugas, hak dan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT, amat menakjubkan bagi saya.

Materi pada pertemuan kali ini mengenai "Strategi Menangkal Hoaks" yang disampaikan oleh ibu Heni Mulyati, M.Pd merupakan pokok pembahasan yang booming di dunia maya, di era digital. seperti yang disampaikan oleh bapak Muladi tentang sebuah Pomeo "siapa yang menguasai informasi, dia menguasai dunia" bahwasanya kebenaran suatu informasi bisa diputarbalikkan sesuai dengan kehendak sang penguasa. Sebagaimana yang dibahas mengenai Strategi menangkal hoaks, maka ada tiga hal yang patut diulik terlebih dahulu yaitu:


1. Perkembangan era digital dan banjir informasi

    Lain dulu lain sekarang...sama seperti yang narasumber sampaikan bahwasanya dulu...segala informasi amat sulit dan lama untuk kita dapatkan, semuanya serba menunggu dengan batas waktu yang tidak tentu, kita masih bisa mencari informasi tentang suatu hal kesana kemari untuk sekedar mencari kejelasan, namun saat ini dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih menghantarkan banjirnya informasi dimana kita tidak mampu menelaah ataupun membentengi diri kita saat diterjang banjir informasi yang datang dari sudut manapun.


2. Mengenai hoaks, motif, jenis, ciri, dan dampaknya

    Kata hoaks bermakna informasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar.  Mengapa di zaman modern ini masih ada diantara kita yang percaya dengan  hoaks? Ini terjadi dikarenakan memampuan literasi dan digital kita cenderung belum maksimal sehingga mendorong kita untuk malas berfikir kritis, bersikap masa bodoh dengan segala yang terjadi di sekitar kita, baik di lingkungan nyata maupun dunia maya. 

    Ada banyak hal yang mendasari terjadinya penyebaran hoaks, bisa saja dikarenakan faktor ekonomi dan juga motif lainnya yang harus diwaspadai, seperti:

 jenis hoaks pun bermacam-macam seperti yang bisa kita temui dalam link berikut  https://www.youtube.com/watch?v=ojCpsFhmSS0


Ciri- ciri suatu informasi bisa dikatakan hoaks pun bisa kita lihat dari:

Berita apapun yang berkaitan dengan kata hoaks sudah pasti berdampak luar biasa bagi seseorang, lingkungan dan sosial masyarakat. bahkan bisa menyebabkan dampak kematian seseorang yang salah dalam penyelesaian permasalahan, menimbulkan perpecahan karena perbedaan persepsi antar masyarakat, maupun pribadi

3. Tips Periksa Fakta Singkat

    Ada banyak cara yang bisa kita lakukan terkait dengan cara kita mengkonfirmasi kebenaran suatu berita, diantaranya sebagai berikut:

Dari semua pembahasan yang sudah di paparkan oleh nara sumber bisa kita simpulkan bahwa, saat ini kita hidup di zaman modern dimana semua sudah teraplikasi secara digital sehingga sekecil apapun jejak yang kita torehkan pasti akan meninggalkan bekas. Untuk itu, waspadalah terhadap berita yang kita dapat kemudian kita share tanpa mencari tahu kebenarannya dan bijaksanalah saat kita memperoleh informasi yang boleh jadi kebenarannya belum bisa kita validasi. 


Akhirnya terima kasih saya ucapkan kepada narasumber dan moderator yang sudah mengedukasi saya untuk lebih paham dalam menangkal berita hoaks. Barakallah untuk ilmunya, moga bermanfaat bagi saya dan orang-orang di sekeliling saya. aamiin allahumma aamiin.


Judul                : Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD)
Grup                : 3
Tema               : Strategi Menangkal Hoaks
Nara Sumber  : Heni Mulyati, M.Pd
Moderator      : Muliadi


Sabtu, 06 November 2021

I B U

 

 Cerita ini didedikasikan untuk HARI PAHLAWAN SEKALIGUS HARI IBU. Karena Ibu adalah Pahlawan dan Kemuliaan

 

Tak ada yang lebih mulia dari kata IBU. Ibu bukan sekedar sebutan atau panggilan kepada wanita dewasa yang telah menikah dan melahirkan. Bukan. Tetapi jauh lebih bermakna dan sangat dalam.

Air mataku berderai dengan deras ketika aku mulai mengetik kata IBU. Ingin kuurai arti IBU, namun aku tak sanggup. Begitu dalam arti ibu bagiku.

Aku mencoba mencari definisi ibu melalui google search, aku baca semua, tapi tak mampu menyentuh hatiku. Karena disana tidak kutemukan arti Ibu yang sebenarnya, melainkan hanya untuk memenuhi sebuah perlombaan tentang IBU.

Tahukah kamu bahwa IBU tidak bisa diuraikan dengan kata kata? Meski kau berikan ia bulan, bintang, matahari, sekalipun kau gendong ia dari maghribi ke masjidil haram. TIDAK BISA TIDAK BISA.

Dengan gemetar tanganku dan uraian air mata, aku menulis ini, IBU IBU IBU, andai kata maafku ini bisa didengar dari alam sana, andai rasa sesalku bisa dilihat dari alam sana, aku ingin merubah semuanya. Aku masih ingin menggendongmu, aku belum sempat membersihkanmu ketika mama sakit, aku hanya sempat menggedong mu ketika harus melawan hujan deras, banjir dan membawamu kerumah sakit. Tak ada sopir, dan ketika semuanya terlelap dalam dengkur mereka. Dan ketika semuanya tak ada yang tahu ketika air dengan deras mengalir masuk rumah. Aku halau dulu air agar tidak menyentuh seluruh keluargaku. Sakitmu semakin parah karena sedihmu melihat aku putri sulungmu bekerja sendiri memasang tanggul, menaikan barang ke yang lebih tinggi lagi, mengganjal tempat tidurmu, memindahkan adik ketempat tidurmu. Aku kebingungan bagaimana caranya pergi kerumah sakit. Kubungkus dirimu dengan jas hujan, Kulawan badai, Petir bertalu talu menyambar nyambar, dari doamu kita selamat. Mama maafkan aku, setelah kubawa mama kerumah sakit, membayar semua biaya, aku tinggalkan mama disana dan aku langsung ke bandara untuk menjalankan tugas. Ada kewajiban lain. Aku menyesal mama, aku menyesal. Seharusnya aku mendahulukan mama. Tapi mama sangat mengerti dan selalu mendukung aku

Mama, aku tidak tahu apa yang harus aku ceritakan, apa yang harus aku katakana. Jika aku menulis ini, karena aku ingin menyampaikan pada dunia jangan pernah sakiti IBU. Karena Ibu adalah karomah, ibu adalah pelindung, IBU ADALAH KEMULIAAN

Celakalah seorang anak bila mendurhaka pada ibunya. Wahai anak Adam, surga dan neraka bukan dongeng para ulama, bukan dongeng pengantar tidur, bukan cerita dongeng seperti yang dikatakan para pembesar negara. Surga dan neraka adalah bagaimana engkau memperlakukan ibumu wahai anak Adam.

Kau buat ibumu bahagia, kau buat ibumu tersenyum, maka semua kebahagiaan dnuia akhiratmu kau miliki, Tuhanmu tersenyum padamu. Tahukah kalian bahwa kita bisa melihat ALLAH? Baktimu pada ibumu, maka kau bisa melihat ALLAH. Allah akan menyelamatkanmu, karena baktimu pada ibumu wahai anak Adam.

Jika aku menceritakan, bagaimana aku berjumpa dengan Allah, kalian semua akan berkata aku gila. Karena Allah tidak bisa dilihat??? Tidak bisa berjumpa dengan Allah??? Kalian salah. Lihatlah ibumu, maka kamu melihat Allah. Lihatlah ibumu, yang panjang matanya diujung gang menanti kedatanganmu. Lihatlah ibumu yang menciummu yang mendoakanmu disaat tidur lelapmu. Lihatlah senyum ibumu ketika ia melihatmu makan dengan lahap makanan yang dimasak oleh ibumu. Lihatlah ibumu ketika ia bangga melihatmu mengenakan pakaian yang kau kenakan itu baru saja selesai ia setrika. Lihatlah ibumu ketika ia menengadahkan tangan kelangit ketika kau berlari kegerbang menuju sekolah, menuju kantor bahkan ketika kau memilih pergi bersama temanmu ketimbang menemai ibumu berbelanja, kemajlis taklim, silaturahmi. Ia tetap mendoakanmu.

Tahukah kamu wahai anak Adam, ibumu sangat bahagia ketika kamu berceloteh tentang semua aktifitasmu, bercerita tentang teman temanmu, tentang kerjaanmu tentang pimpinanmu. Bahkan ibumu dengan bismillah membantumu, bukan hanya dengan doa tapi ia juga terlibat langsung dengan semua urusanmu.

JANGAN KAU HARDIK IBUMU, RENDAHKAN SUARAMU TERHADAP IBUMU, LEMBUTKAN SUARAMU TERHADAP IBUMU. PELUK IBUMU bila ia sedang emosi. Buatlah IA TERSENYUM. IBU tidak akan pernah berlama lama emosi atau marah pada anaknya. Jika kamu datang terlambat menemui Ibumu, minta maaflah peluk dan cium ibumu, maka semua amarahnya sirna, ia mendoakan keselamatanmu kesejahteraanmu.

Karena bagi seorang IBU, anak adalah jiwanya, bukan belahan jiwanya. Jika engkau terluka, yang paling sakit merasakan lukamu adalah ibumu. Jika engkau susah, maka yang paling susah adalah ibumu. Jika engkau menderita, maka yang paling menderita adalah ibumu. Jika engkau bahagia, ibumu tersenyum untukmu.

Aku tak bisa dan tak ingin mengatakan hadist ini itu tentang ibu, bahkan aku juga tak ingin menuliskan ayat ayat AlQuran tentang ibu, karena diluar sana banyak para ahli untuk itu. Tapi aku hanya ingin mengakatakan BERBATKTILAH PADA IBUMU, APAPUN SIAPAPUN IBUMU, DIA ADALAH KAROMAHMU, DIA ADALAH JALANMU MENUJU SURGAMYA ALLAH..

Jika banyak ayat yang kau jumpai tentang surga dan neraka atas anak, itu adalah benar. Surga dan neraka bagi manusia adalah bagaimana kamu memperlakukan ibumu.

BISAKAH KALIAN BAYANGKAN, BETAPA ALLAH MEMULIAKAN IBU DENGAN MENEMPATKAN IBU LEBIH TINGGI DARI SURGA? TAHUKAH KALIAN ARTI SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU? Itulah kemuliaan tertinggi bagi IBU. Bayangkan ia lebih tinggi dari surga, bayangkan ia adalah wakil ALLAH didunia. Jadi kenapa kita harus mendurhaka pada ibu?

Bagiku setiap detak jantungku, setiap hembusan nafasku adalah Allah, Rasulullah, Ibuku, Ayahku, Anakku, keluargaku. Merekalah kebahagiaanku, surgaku.

Kebaikan ibuku, kesabaran ibuku, keikhalasan ibuku menginspirasi dan memotivasi aku dalam menjalani hidup ini. Bimbingan ibuku kepada Illahi Rabbku menyelamatkan hidupku dimanapun aku berada. Aku berkuliah atas biaya Yahudi, bekerja diperusahaan milik Yahudi, berada jauh dari rumah bahkan negara, tapi karena didikan ibu, maka doktrin negative dank eras, tidak akan pernah bisa mempengaruhiku. Apalagi kekerasan, karena akupun didik ala militer. Jadi kekerasan dan dogma negative atas akidah dan moral hanyalah angina lalu bagiku.

Doa ibuku, penyelamat aku. Begitu banyak kisah yang hendak aku tuliskan, tapi naluriku berkata, sudah cukup jangan dilanjutkan. Jangan sampai memuja ibu dalam bentuk apapun melebihi Tuhanmu Allah SWT serta Rasulmu Nabi Muhammad SAW. Karena yang MAHA itu ALLAH dan yang TER itu adalah Nabi Muhammad SAW, Karena itu adalah ketetapan Allah. Cukup berbakti dan mendoakan ibumu, ayahmu yang telah dipanggil sang pemilik. Jangan larut dalam perasaan. Cukup bersyiar untuk berbakti dan mematuhi orang tua, jangan berlebihan. Terima kasih Ya Allah sudah mengingatkanku untuk tidak terjerumus dalam hanyutnya perasaan tentang Mamaku.

 

 

“Pesanku untuk kaum Adam, dahulukan ibumu bila beliau masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk memberikan karomah padamu. Bukan dahulukan istri. Bila Istrimu menghalangimu untuk berbakti pada ibumu, maka tinggalkan ia. Karena ia mencelakakanmu.

Anak laki-laki adalah MILIK IBU, begitulah ketetapan Allah, jadi jangan kau langgar hukum Allah. Celakalah bagi anak yang menyia nyiakan ibu.

 

Pesanku pada kau Hawa

Wahai kaum Hawa jagalah harga dirimu dan kehormatanmu. Karena wanita dari yang suci, dan Allah memuliakan wanita. MAHALKAN DIRIMU, JANGAN JATUHKAN HARGA DIRIMU. Jangan melacurkan dirimu dengan alasan apapun. Kelemahan ekonomi bukan alasan bagimu untuk merendahkan dirimu. WANITA ADALAH MULIA DAN SANGAT MAHAL. Menyandang Ibu adalah mahal dan sangat mahal. Begitu mulia.”

Comments

aplikasi Quizzland

 "Halo, ada yang punya aplikasi Quizzland? Sudah sampai level berapa? Asyik ya berquizzland."  Bu Kanjeng membuat status di akun medsos yang dimiliki. 


Awal Bu Kanjeng berkenalan dengan aplikasi itu saat ia "Gabut" (gajibuta)  salah kaprah ya kalau untuk menggambarkan orang yang sedang suntuk atau butuh refreshing sesaat, kok diistilahkan Gabut. 


Itu yang dilakukan saat ia jenuh mengedit naskah yang harus dipercantik supaya bisa dipahami pembaca dan pesan penulis sampai. Bu Kanjeng butuh sesuatu yang bisa membuatnya hepi tanpa harus ke luar rumah atau mengeluarkan dana ekstra. 


Bu Kanjeng akhirnya sibuk menarikan jari telunjuknya di gawai kesayangannya. Sampai di play store. Ada banyak aplikasi yang bisa mengobati suntuknya. Smule atau Wesing. Bu Kanjeng sempat mencoba, tetapi saat diputar musik dan vokal Bu Kanjeng tdk maksimal. 


Bu Kanjeng ingat quiz who want to be milioner. Ia pun tertarik pada Quizzland. Dan mulai mencoba. Sengaja ia memilih quizz untuk usia 41 tahun. Ternyata Quizzland sangat bisa jadi solusi refreshing sesaat. 


Quizzland adalah permainan trivia hiburan dimana kita bisa  mendapatkan pertanyaan tak terbatas yang tidak bisa ditemukan diaplikasi lainnya. Pertanyaan trivia sangat bervariatif untuk mengasah daya ingat Bu Kanjeng agar tidak lemot. Karena otaknya sudah penuh, atau mungkin agak menyusut. 


Bu Kanjeng pun harus mampu memberi alasan kepada Pak Kanjeng bahwa bermain quizz itu juga ada manfaatnya. Zaman kejayaan quizz jadi hiburan tentu masih ingat ya. Apalagi kalau quizznya itu  berhadiah semakin semangat buat main. 


Intinya  bermain quizz itu mempunyai kelebihan dan manfaatnya sendiri. Bukan sekadar pengobat jenuh tapi lebih daripada itu, salah satunya adalah untuk mengisi waktu luang.


Inilah beberapa manfaat bermain quizz. 


1. Menghilangkan Rasa Bosan dan Stres. 


Bu Kanjeng merasa rilek dan fresh usah bermain Quizzland yang baru didapat dengan mengunduh aplikasinya. Main quizz jadi suatu kegiatan yang berbeda browsing, chatting atau online shopping. 


2. Melatih Otak


Munculnya berbagai pertanyaan dari dari quizzland diakui Bu Kanjeng bisa mengasah otaknya yang mulai menyusut karena faktor umur. Bu Kanjeng tertantang untuk naik ke level yang lebih tinggi. Otaknya terasah dengan banyak pertanyaan yang harus dijawab. 


3. Memberikan Rasa Bahagia


Ya Bu Kanjeng bisa bahagia saat bisa menjawab pertanyaan yang dianggap susah tetapi bisa dijawab. Bu Kanjeng jadi semakin semangat, ternyata daya ingatny masih bisa diandalkan. Dan saat jawabannya salah Bu Kanjeng ya tetap hepi. 


4. Melatih Sportivitas


Dalam permainan quizz memang butuh sportivitas dan lapang dada. Tidak boleh emosi dan ambisi.  Sikap sportif lah yang dibutuhkan. Ini jadi tanda jiwa yang matang


5. Berkesempatan Menang


Bu Kanjeng ikut quizz bukan untuk berburu hadiah. Bermain quizz menang kalah tidak masalah. Walaupun banyak godaan untuk mencoba berbagai quizz, tetapi kita harus selektif. Begitu juga penggunaan waktu untuk bermain quizz. 


Bu Kanjeng sadar kalau ambil quizz yang mengejar hadiah materi, ambisi dan jiwa bersaing akan muncul. Bagusnya Bu Kanjeng tak ingin mencoba keberuntungan menang quizz. Tak pernah terbesit untuk ikut quizz sebagai uji nyali dan haus meraih hadiah hingga lupa waktu atau terlena, sehinggadzalim dengan diri sendiri juga orang lain. 


Berquizz ria bagi Bu Kanjeng hanya kegiatan untuk merefresh otaknya agar tidak lemot. Ia ingin menyeimbangkan asupan otaknya. Supaya tidak cepat menyusut seiring berkurangnya umur yang dimiliki.

Rabu, 03 November 2021

Peristiwa Iman #Day29

 


Trimakasih Tuhan akhirnya  saya bisa mengikuti  prosesi  wafatnya ibu tercinta hingga hari ke-7. Ini semua karena kebesaran Tuhan. Dengan perjuangan  dan doa akhirnya saya bisa  ‘lolos’ hingga akhir.  Semua hal jika mengandalkan Tuhan  pasti akan indah pada waktunya.


Awalnya  kami PCR ternyata #POSITIF . Hasil CT 37,94...hanya  butuh 0,06  untuk dinyatakan NEGATIF....#Gagalterbang padalah sudah beli tiket seharga Rp 2,6 jt DAN pcr rP 540 RB.  Hati jelas sakit, sedih yang luar biasa.


Berkat doa dan pergumulan,  ada  saja orang baik memberitahukan padaku.  Untuk ke Jawa jika sudah vaksin dosis 2 berarti syaratnya cukup  rapit test antigen. Info itu adalah  sebuah angin Sorga Buatku. 


#Bukti-diaplikasi : Untuk perjalanan kota Jawa-Bali, wajib melampirkan sertifikat vaksin COVID-19.  Bagi yang telah menerima vaksin 1 wajib melampirkan hasil tes PCR (2x24 jam) & yang telah menerima  vaksin  dosis 2 dapat melampirkan  hasil tes Rapit Antigen (1x24)

Trimakasih untuk  info yang  penting ini. 


Saya cek rapit antigen oleh bidan  hasil  #negatif.   Kami lanjut ke Klinik Larisa,  dr Rin Tipa  tamu ina hasilnya NEGATIF. Puji Tuhan doaku terjawab. Akhirnya saya beli tiket ulang di traveloka. Karena mendadak  dapat tiket ngecer.  Waingapu-Kupang. Kupang-Surabaya. Surabaya-Jogya. Ganti 3 pesawat. Tak apa, yang penting sampai ke Jawa. 


Tak kubayangkan jika aku tak bisa  pulang untuk bertemu ibu untuk terakhir kali pasti aku akan menyesal seumur hidupku. Perjalanan lancar hanya di Kupang ada sedikit kendala mempermasalahkan karena  bukti bukan PCR.  Aturan jelas, tapi saya tak mungkin berbala-bala dengan pegawai bandara. 


Mereka tidak mau memberikan boarding pass padaku. Dengan gaya yang cuek, sinis  dan muka tak bersahabat  bersikeras tak mau memberi cap KKP Valid padaku. Tuhan, kuatkan aku. Sabarkan aku. Hati bagai teriris pisau saat itu. Janganlah saya gagal kedua kali.  Tak terasa air mataku deras membasahi pipiku.  Nona itu mungkin ‘agak’ kasihan padaku.  Dia berkata padaku: “Ibu ada surat duka?!!”. Ya Tuhan, dia seolah tak percaya ibuku benar-benar meninggal!!, hatiku sesak mendengar perkataannya.  Kutunjukkan  fb yang ku post. Kutunjukkan juga WA group keluarga, postingan-postingan adikku tentang kedukaan. Waktupun  terus berjalan, jam 11.15 harus sudah terbang lagi beberapa menit. Hati was-was tak karuan.


Berkat Tuhan ada orang baik yang mau bertanggung jawab, hingga nona itu mau men-cap tiketku. Kuucapka berulang-ulang terimakasih padanya.  Saya pergi ke Jawa untuk ibu kandung yang  sedang menungguku untuk dikubur. Setelah di cap aku lari, cepet-cepet menuju ke gate-4 menuju Surabaya. Sampailah di Surabaya dengan selamat. Setiap perhentian selalu ku-post di WA. Dirumah duka menungguku, saat itu aku merasa jadi pemeran utama dalam sebuah drama. Setiap gerakanku  dalam pemantauan. Penguburan ditunda karena menungguku.


Pukul  14.40  WIB  aku tiba  bandara Adi Sucipto Jogyakarta. Pukul 15.29 WIB sampailah aku di rumah. Rumah duka. Ibu masih menungguku dalam keheningan. Sebenarnya penguburan  jam 13.00 tapi  karena menunggu aku jadi ditunda sampai  pukul 16.00. Tuhan sungguh amat baik. Hari itu tidak hujan, padahal biasanya setiap hari hujan.


Sampai di halaman rumah aku disemprot disinfektan hingga basah kuyup   dengan disaksikan para undangan yang mengikuti prosesi penguburan ibuku. Begitupun Yoga anak adikku yang menjemputku. Aku melewati pintu belakang. Aku cepat-capat  mandi dan ganti pakaian. 


Sudah disiapkan ruang isolasi untukku. Aku dipanggil oleh MC  untuk memberi penghormatan ibu untuk terakhir kali.  Para tamu seolah  sedih melihatku. Aku berusaha kuat  dan harus menerima kenyataan.


Ibadat selesai, saya hanya bisa mengikuti dari kejauhan.  Ibu dikubur di desa sebelah.  Di kuburan keluarga gunung lemah, sekitar 1,5 km dari rumah.  Aku mengisolasi diri.  Sekitar  satu setengah jam penguburan selesai. Para pamu  sudah pulang.


Aku akan merasa berdosa kepada ibu kalau hari itu aku tidak melihat kubur ibuku. Saat itu juga. Aku meluncur ke kuburan sendiri dengan  motor Supra kepunyaan adikku. Sampai di kuburan sekitar pukul 18.00 WIB. Suasana sepi luar biasa.  Tak seorangpun ada di situ. Aku mencoba memberanikan diri. Bulu kudukku terus berdiri. Aku mencoba terus naik. Terus naik. Kuberanikan diri. Ya Tuhan .....bulu kudukku semakin menjadi.  Aku tak tenang  untuk berdoa. Rasa ketakukan  tak bisa kutolak. Aku berusaha menenangkan diri. Tapi nyaliku tak mau diajak kompromi. Halusinasi selalu muncul dipelupuk mataku. Sorepun semakin gelap, hanya bunyi gesekan pohon bambu yang kudengar menambah suasana ngeri menusuk kalbuku......


Secepat kilat aku lari  turun dan  kucoba telpon adikku. Kutelpon lagi dengan  hati yang terus berdebar kencang. Batu-batu  nisan  seolah  saksi bisu menambah suasana mencekam saat itu. Sang pemilik batu nisan seolah bangun  menundukkan kepalanya, mengucapkan 'selamat' padaku. 


Hhh!!! Adikku tak jawab-jawab juga. Setelah beberapa kali untunglah adikku menjawab.  Akhirnya dik Edi , adikku nomor dua  balik lagi ke kuburan untuk menemaniku walau dia sudah hampir  sampai di rumah.


Legaaa...... Trimakasih Tuhan, aku bisa melanjutkan doa untuk ibuku tercinta. Ibu....  'maturnuwun nggih' saget pinanggih ibu,  saya  bisa menemui ibu. Tuhan trimakasih tak terkira akhirnya saya bisa menemui ibu tercinta.

Tamu masih banyak di rumah. Banyak juga teman-temanku dan teman –teman adikku yang datang. Saya ikut menemui tapi dari kejauhan. Sedih sekali rasaku saat itu jadi orang yang terisolasi karena terpapar corona  walau sebenarnya sudah sembuh. Aku berusaha tegar. 


Daripada aku tidur di ruang isolasi yang sepi, aku merasa tak nyaman.  Aku mencoba mencari kamar kosong yang lain. Kulihat kamar ibuku begitu gelap.  Kunyalakan lampu, ternyata lampunya mati. Aku tak berani minta tolong siapapun. Mereka  sibuk semua. Yang lain sudah tidur.  Ya ampun... aku harus berani. Dalam doa  pasti aku berani.  Sebagai  orang pramuka pantang menyerah dan harus berani. Kamar ibuku rapi,  malam itu aku tidur sendiri di kamar ibu. Pagi hariya adik-adikku memuji keberaniaku, tapi aku menikmati. Hingga hari ini saya terus tidur di kamar ibu. 


Rumahku adalah peninggalan nenek, luas sekali ukurannya bisa sekitar 20x20m2. Suasana sepi.... Sebuah tragedi kalau misal tengah malam mau ke toilet. Pasti harus membangunkan orang lain  untuk  menemani. Saya tinggal di Waingapu sudah 21 tahun, 2 adikku di Jakarta. Adik bungsu yang menjaga ibu di rumah bersama istri dan Evan anaknya tunggalnya. Jadi kami sudah merasa asing di rumah orang tua sendiri. Apalagi aku sejak SMP sudah kos, SMA asrama, kuliah di Jogya, jadi rumah keluarga sendiri seolah lingkungan yang  asing.


Aneh bagiku, sejak saya datang sampai sekarang saya tak punya rasa takut. Justru ibu merasa selalu menemaniku setiap saat. Bangun jam 03.00 saya masak untuk sarapan pagi. Tengah malam menulis dan kerja tugas atau PR. 


Tamu masih berdatangan hingga hari ketiga. Saya sungguh terharu dengan  kepedulian warga di kampung kami.  Rumah saya persis di depan mesjid Al-Huda. Saat kami ibadat loudspeaker mesjid dikecilkan, padahal saat itu  hari raya Maulid Nabi. Begitu juga di hari yang lain. Kerukunan beragama sangat tinggi. Terbukti  ibu-ibu sigap membantu kami memasak saat kami berduka. Mereka menyumbang ada yang membawa amplop dan banyak juga yang membawa belanjaan berupa sembako. Kurasakan indahnya persaudaraan antar umat beragama di kampung Gejayan.


Setiap ada duka/kematian  untuk warga minoritas seperti kami, ibadat dilakukan 2 kali. Pukul 17.00 ibadat katholik. Setelah selesai dilanjutkan  ibadat yang muslimin,  kenduri namanya. Acara itu adalah  melestarikan trasdisi leluhur. Untuk  kematian  acaranya adalah: Peringatan hari pertama, hari ke-3, hari ke-7 , hari ke-40, hari ke-100  hari ke-1000. Hari ke1000 adalah pemasangan  batu Nisan.


Satu persatu  saudara-saudara dan adik-adikku pulang.  Hari demi hari mulai sepi. Semoga adikku bungsu yang jadi tuan rumah bisa beradaptasi dengan kehidupan baru ‘tanpa’ ibu.Trimakasih Tuhan  untuk kasihmu. Trimakasih untuk peristiwa iman yang kuterima.  Semua acara  kedukaan kami berjalan dengan lancar. Dari ibu sakit di Jakata ( RS St. Carolus)  hingga wafat sampai pulang ke Muntilan berjalan Lancar. Acara pengebumian dan segala acara  dimudahkan. Semua hal  tak ada kendala.

Semua ini berkat Tuhan selalu mendampingi, menemani, menuntun kami.


Trimakasih Juga untuk semua yang terlibat. Dari hati yang paling dalam  kami keluarga besar ‘Heribertus Sudayat (Alm)’ bapak mengucapkan trimakasih tak hingga kepada  Saudara/i, teman-teman, handaitaulan untuk bantuan, penguatan, penghiburan dan doanya untuk kami. Ibu sudah tidak sakit lagi, ibu sudah  dalam peristirahatan bersama para Kudus di Sorga.

Kiranya Tuhan akan selalu memberkati Bapak /ibu, Saudara/i sekalian. AMIN.

Good Bless You.


#30harimenulis
#30haripunyanaskah
#siapataujadibuku
#alineakuchallenge - 29
#alineakuwriter

#alineakuLedwinaEti

















Selasa, 02 November 2021

Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak

 


Resume Pertemuan 1
Narasumber : Wijaya Kusumah, M. Pd. (Om Jay) 
Moderator : Dail Ma'ruf, M. Pd. 
Penulis : Saiful Basroni, S. Pd. 
Materi : Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak



Kelas Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) hari ini Senin, 1 November 2021 di mulai untuk pertemuan perdana. Pada pertemuan perdana kali ini materi akan disampaikan oleh founder GMLD yaitu bapak Wijaya Kusuma, S. Pd., M. Pd. Atau yang akrab di sapa Om Jay. Dan beliau di dampingi moderator hebat jebolan kelas menulis gelombang 20 yaitu bapak Dail Ma'ruf dari Serang. Pada pertemuan perdana ini, sang founder akan membawakan materi tentang "Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak".

Dengan adanya program Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) diharapkan guru dapat menguasai keterampilan literasi digital sebagai berikut:
1. Cakap atau terampil digital;
2. Wawasan tentang budaya digital;
3. Paham bagaimana beretika digtal;
4. Mengerti akan Keamanan digital;
5. Paham dan mensosialisikan literasi digital.

Materi yang akan di sampaikan Om Jay kali ini bukanlah materi baru buat omjay, karena sdh sering omjay bawakan di acara webinar literasi digital kominfo, dengan judul MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK simak selengkapnya di sini

Untuk mengenal OmJay lebih jauh bisa mengunjungi link berikut.



Cara untuk Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak yaitu dengan cara membaca obyek materi. 
Pertama, kita mengajak anak agar paham perkembangan dunia digital yang terus berkembang. 
Kedua, kita harus memahami tentang psikologi anak dan juga perkembangannya dalam dunia digital. 
Ketiga, kita harus menyadarkan anak tantang resiko kejahatan apa saja yang dapat terjadi pada anak. 
Keempat, bagaimana cara aman bermain internet bersama keluarga . 


Tidak semua orang yang ada di dunia digital itu orang baik, jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial. 
Ketidaktahuan dan ketidakmampuan dalam menggunakan media digital dengan baik dan benar, bisa membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan orang dewasa juga banyak yang menjadi korban. 
Untuk itu Om Jay menekankan bahwa kita harus belajar di media digital dan pastikan sudah membuka website https://literasidigital.id

Saat ini konten-konten pornografi terkadang muncul tanpa sengaja saat anak mengakses media sosial. Untuk itu peran orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu bagi anak dan peserta didik. 

Untuk menambah wawasan kita tentang literasi digital, bisa di akses link berikut.

Terkadang  mudah berbagi informasi data privasi kepada orang yang baru kita kenal. Akibatnya data tersebut dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Apalagi mereka masih anak-anak. Akibatnya data privasi kita dengan mudah diperjualbelikan oleh mereka yang tidak bertanggungjawab di media . 


Berdasarkan survey diatas, kita harus membangun tempat yang aman dan nyaman untuk anak-anak kita dalam bermedia digital. 





Berikut web rujukan Digital Parenting:

1. http://literasidigital.id

2. http://Smartschoolonline.id

3. http://Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id

4. http://fosi.org

5. http://beinternetawesome.withgoogle.com

- Sebaiknya kita mulai Smart dengan tidak sembarangan menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon, KTP, pasword, dan alamat rumah. 

- Alert, jangan mudah percaya dengan hal yg tidak masuk akal. Jauhi phising dengan tidak mengklik sembarangan link yang tidak jelas. 

- Strong, gunakan pasword yang sulit agar tidak mudah diretas, biasakan memakai verifikasi 2 langkah. 

- Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, guna mencegah terjadinya rekam jejak yang membuat kita menjadi target kejahatan. 

- Brave, mengenali dan mencegah bentuk-bentuk kejahatan di ruang digital. 

Tips aman berinternet bersama anak:

- jaga komunikasi dengan anak

- bekali diri dan terus belajar

- gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga keamanan anak di internet

- buat aturan bersama dan terapkan konekuensinya

- menjadi teman, ikuti anak di media sosial dan jangan berlebihan

- jelajahi, berbagi dan bermain bareng anak

- jadilah teladan digital yang baik

Kita sadar perkembangan teknologi memang mau tidak mau memaksa kita untuk terus belajar. Dan itulah tugas kita sebagai manusia, terus belajar dan belajar selama hayat masih di kandung badan. Apalagi kita sebagai guru, harus selalu mengupgrade ilmu kita. 

Kehadiran teknologi memang tidak bisa menggantikan peran seorang guru, namun dengan adanya teknologi dapat membantu dan mendukung guru untuk mendidik peserta didik menjadi lebih berkualitas. Maka dari itu sebagai guru sejati jangan pernah berhenti untuk belajar, karena apabila guru berhenti belajar maka berhenti pula tugasnya menjadi seorang guru. 



Semangat menyebarkan literasi ke penjuru negri. 

Salam literasi.





Empat Tujuan dari GMLD :

kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital


Kecakapan digital


Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak :

Pertama kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang

Kedua kita  harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital

Ketiga, Kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak dan keempat bagaimana cara aman dan nyaman berinternet bersama keluarga tercinta


Anak-anak kita adalah anak-anak kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia digital kita. Salah satunya adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial.


Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai belajar di media digital.


Saat ini, telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu buat anak dan peserta didiknya.

Banyak orang saat ini tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat mengancam anak-anak kita. Itulah mengapa kami membuka kelas GMLD, walaupun kominfo juga telah melaksanakan berbagai webinar literasi digita secara masif di setiap kota dan kabupaten setiap hari di internet.


Kominfo melakukan, dan kita bantu supaya makin banyak yang paham betapa penting MELEK Literasi Digital.

Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru dikenal. Akibatnya data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi bila mereka masih anak-anak.


Data privasi kita dengan mudah diperjual belikan oleh mereka yang tdk bertanggung jawab di media digital.

Dari hasil survey Google bersama Trust dan Safety research pada bulan Februari 2021, ada 51 % orang tua di Indonesia merasa khawatir tentang keamanan digital anak. Bahkan ada 42 % orang tua mengkhawatirkan 3 hal yaitu keamanan informasi anak, anak-anak menerima konten yang tdk pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tidak dikenalnya. Itulah mengapa kita harus membangun tempat yang aman dan nyaman untuk anak-anak kita dalam bermedia digital.

Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media sosial. Hal yang lebih menyeramkan adalah Grooming, kasus pelecehan seksual pada anak dengan modus iming iming PDKT, dan Kasus grooming pada anak mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setiap tahunnya. Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital.


Bagaimana supaya anak-anak kita aman dalam bermedia digital atau mengakses internet?..

Silahkan berkunjung ke Web Rujukan Digital Parenting

⏩ http://literasidigital.id/ (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital 

yang dapat diunduh secara gratis)

⏩http://smartschoolonline.id/ (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang 

sehat)

⏩ http://sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id/ (artikel, modu, video terkait isu

parenting)

⏩http://fosi.org/ (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting

⏩ http://beinternetawesome.withgoogle.com/



Sebaiknya kita mulai

⏩Smart, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti

nomor telepon, passport/KTP, password, dan alamat

rumah

⏩Alert, jangan mudah percaya dengan hal yang tidak

masuk akal, jauhi phising dengan tidak meng-klik link

sembarangan

⏩ Strong, gunakan password yang sulit agar tidak mudah

diretas baik untuk akun maupun gawai, biasakan

menggunakan two step authentication

⏩ Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk

mencegah terbentuknya rekam jejak yang membuat

kita rawan jadi target kejahatan digital.

⏩ Brave, mengenali dan mencegah bentuk-bentuk

kejahatan di ruang digital.


Aman Berinternet Bersama Anak 

⏩Jaga Komunikasi dengan anak

⏩Bekali diri dan terus belajar

⏩Gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga

keamanan anak di internet

⏩Buat aturan bersama dan terapkan

konsekuensinya

⏩Menjadi teman, ikuti anak di media sosial dan 

jangan berlebihan

⏩Jelajahi, berbagi dan bermain bersama anak

⏩Jadilah teladan digital yang baik


Sikap atau tindakkan kita ketika sedang mengajak murid-murid memutar lagu-lagu wajib di youtube dengan memakai infocus tiba-tiba konten pornografi muncul: kita tetap rileks dan jangan panik, sampaikan kepada mereka bahwa dunia digital begitu terbuka, kita harus waspada jangan sampai terpapar pornografi. Inilah pentingnya kita sebagai orang tua dan guru untuk menjadi pemandu bagi anak-anaka kita


Caranya menghentikan anak kecanduan bermain game dan bagaimana cara agar anak tidak bermain game: Kita SBG org tua wajib memberikan keteladanan. Ajak anak beraktivitas di luar rumah misalnya dengan bermain bola dan hobi yang mereka minati. Biar bgm pun game ada sisi positifnya juga.


Dalam games mengajarkan anak menjadi seorang pemenang.

⏩Bantu memberikan konten yang baik atau bagus

⏩Pengingat penggunaan screen 

⏩Salah satu wadah komitmen keluarga

⏩Mengetahui dimana posisi anak berada

⏩Buat WA Group keluarga atau Manfaat Family Link Apps


Bagaimana keamanan digital untuk penyimpanan file/surat2 berharga seperti ijazah, surat tanah, SK yang kita simpan Filenya menggunakan penyimpanan yang disediakan di internet seperti Drive, dropbox, google foto dan jenis penyimpanan data online lainnya selama link tidak diberikan password sering diganti, data kita aman. Password itu ibarat celana dalam, dia harus sering diganti, kalau tidak diganti akan terasa gatal di tubuh ini.


Sering kali teknologi digital atau hp android selalu berkembang pesat. 

Bagaimana cara kita mengimbangi nya sehingga kita bisa melihat beberapa konten di hp mereka. Caranya banyak belajar dan usahakan ikut berbagai lomba guru agar bisa mendapatkan hadiah laptop dan ponsel baru. Razia hp, tampaknya tidak perlu lagi untuk saat ini, hanya saja perlu pengawasan dan razia mendadak untuk melihat isi hp mereka. anak sekarang pinter sekali menyimpan gambar porno.


Cara memberikan pemahaman kepada orang tua murid agar orang tua murid memantau hp anak dari pengaruh Video porno yaitu Harus ada kerjasama antara guru di sekolah dan ortu murid di rumah, itulah yang kami lakukan saat ini dan alhamdulilah sangat efektif dalam memantau pengaruh negatif.


Cara menyadarkan dan mengajak guru serta orang tua agar mau utk belajar / ber literasi digital, karena sejatinya anak2 itu adalah peniru, jadi perlu contoh dulu dari guru-gurunya atau ortunya. Kalau tidak ada keteladanan dari kita anak2 kan susah utk belajar atau berubah betul, itulah mengapa kominfo mengadakan kegiatan webinar literasi digital di berbagai kota supaya banyak orang tua dan guru serta siswa paham literasi digital. Faktor keteladanan dari kita masing-masing sangat penting untuk menjalankan etika digital.


Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak harus dimulai dari kita sebagai orang tua. Ibarat membangun rumah, maka pondasinya harus kuat dan kita harus mulai menanam pohon pendidikan.


Pohon pendidikan itu berakar moral dan agama, Berbatang Ilmu pengetahuan, berdaun tali silaturahmi dan berbuah kebahagiaan. Hal itu harus dimulai dari pendidikan dalam keluarga kita.


Kesimpulan:  

⏩ Orang tua harus sebagai rule model

⏩ Dampingi anak saat mengakses internet

⏩ Batasi waktu atau durasi penggunaan gadget

⏩ Diskusikan tentang resiko atau dampak buruk dari penggunaan gadget yang berlebihan

⏩ Risiko kejahatan ruang digital bisa diatasi dengan kecakapan literasi digital

⏩ Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga harus lebih cermat dan bijak dalam ruang digital


 

Menulis untuk Menyiapkan Generasi Literasi Masa Depan

   RUANGMENULIS    4 SEPTEMBER 2022  3 MIN READ   Oleh: Eli Halimah “ The youth today are the leader tomorrow” Ungkapan di atas artinya, “Pe...