Kamis, 24 Juni 2021

Ayat-ayat cinta Seorang Guru

 Naskah Antologi
Tema :   Momen  Special Guru dan Siswa


Siapapun bisa menjadi Hebat.  Menjadi Guru  hebat  bukan datang dari langit, tetapi  dari proses yang ditempa di depan kelas. Mengajar juga bukan bakat,  tapi bisa  dipelajari.  Sebagai  guru  tentunya harus  mau dan rela  belajar, terus  belajar dan  berusaha mengikuti jaman yang  ada. Long life learning. 

Guru hebat bisa berperan sebagai  fasilitator, pembimbing  dan  menjadi kawan belajar  bagi peserta didiknya.  Punya jadwal yang  fleksibel,  selalu terbuka sesuai dengan kebutuhan, maksudnya  dimana saja, kapan saja  bisa  ditemui oleh siswanya  jika mereka  punya kesulitan atau masalah.  Guru hendaknya juga   bisa  menstransferkan ilmunya kepada peserta didiknya.  Bisa menjadi orang tua  dan juga bisa menjadi sahabat yang  setia, hingga bisa saja  tempatnya curhat peserta didik.

Sebagai seorang  guru saya harus  bisa refleksi diri. Sudah sampai di tingkat mana  saya sebagai guru pembelajar?  Bagaimana  jika  hingga saat aku sebagai guru yang  tidak mau belajar Informasi dan teknologi  (IT) ? Betapa  malunya aku? Peserta didik akan  memandangku dengan sebelah mata. 

Inilah  saatnya berbenah.  Saat berubah. Saat pandemi  anggap saja berkah. Tetap  belajar dan berkarya di tengah  wabah. Terus belajar menjadi  guru yang  dicintai , guru yang dirindukan siswa. Adakah  cinta guru kepada siswanya melebihi cintanya kepada anak kandungnya? Jadi saya sebagai guru harus bisa menumbuhkan  dan memelihara cinta tulus kepada siswaku di kelas. Seberapa  besar jumlah siswa di kelas, sebesar itu pula  cinta tulusku akan  kutumpahkan pada mereka semua. Ya, pada mereka semua. Kuanggap peserta didikkuku semua  manis-manis, pintar  dan rajin pula. 

Karena sebenarnya tak ada si bodoh,  si bandel  atau si nakal dan si malas. Yang ada adalah  mereka yang kebutuhannya belum terpenuhi. Setiap malam hari  aku berdoa untuk diri, keluarga dan tak lupa untuk  para siswaku. Terkhusus saat ini , dikala  wabah Virus  corona melanda dunia. Hingga  berdampak  juga untuk  pendidikan. Semoga semua selalu diberikan  kesehatan,  dijauhkan dari  ganasnya virus yang selalu mengitai semua kita. Tanpa pandang bulu. Usia, status sosial  bahkan  tenaga medispun termasuk sasarannya. Sedih sekaligus prihatin. 

Dulu....setahun yang  lalu saat pelajaran tatap muka, kita  bisa selalu bisa tebar pesona. Selalu bisa  senyum, saling sapa  saat bertemu siswa. Tapi Sekarang? Semua  jadi berubah,  pembelajaran juga  berbeda? Tentunya  momen spesial  dalam pembelajaran pasti  berbeda. Tapi ada. 

Peserta didik sekarang hanya di rumah saja. Belajar dirumah. Aktifitas dari rumah. Mereka  lebih leluasa  belajar,  bebas dan ‘merdeka’.  Jadwal pelajaran ada. Dalam kegiatan belajar mengajar kini dengan  BDR ( Belajar dari rumah). Belajar  dalam jaringan. Anak milenial  jaman sekarang sudah  banyak yang pintar tentang aplikasi pembelajaran  internet. Bahkan ada yang  lebih lihai dibanding gurunya. Tidak seperti gurunya yang kaum kolonial. Dulu belajar  komputer dari doc. wordstar, CW dan lotus, sudah  dianggap pintar. Guru Hebat. Sekarang ilmunya  sudah beda.  Semua serba plug  dan play. Bahkan ada istilah what you see is what yuo get ( Apa yang anda lihat adalah apa yang anda dapatkan). Kita para kolonial dipaksa belajar di era global. 

Saat pelajaran  matematika wajib,  jadwal di kelas XI IA 1 hari Senin jam pertama.  Jadwal mengajar mulai  jam 07.30 – 09.00 WITA. Aku pertemuan lewat zoom. Seolah-olah masuk dalam kelas senyum tulusku menebar ke semua siswa. Tak satupun  siswa  yang terlewatkan dari sorot  tulus dan jangkauan kasih sayangku. Action!!!...kubawa  duniaku ke dunia mereka.....dengan penuh semangat  mereka saling menyambut. Cukup 15  menit kita  saling bertatap muka. Menyampaikan pendahuluan , kegunaan materi. Jangan lupa selalu memotivasi dan  tersenyum manis di depan siswa. Rindu sudah  terbayar.   Kegiatan berikut ku kirimkan  viveo pembelajara tentang materi saat itu. Waktu 90 menit tak lama. Setelah anak-anak menyimak Video kita  aktifkan WA group  memberi kesempatan siswa  mengisi daftar hadir dan yang ingin bertanya. 

Untuk menjawab matematika tak mungkin tanpa menulis maka kusiapkan juga papan tulis di rumah untuk menjawab pertanyaan siswa. 15 menit  merangkum materi dilanjutkan dengan  tugas mengerjakan LKPD ( Lembar kerja peserta didik) untuk dikirim di Googleclassroom.  Begitu saja.  Cepat, Simpel , efektif, praktis dan menyenangkan. 

Tapi ada juga yang berkesan bagi saya. Beberapa anak tertentu  yang mereka tidak puas dengn pembelajaran online. Mereka datang ke rumah untuk bertanya yang kurang jelas. Saluuttt!. Saya bahagia sekali dengan anak yang  begitu.  Kesadaran belajarnya tinggi. Dia selalu ingin tahu.  Saya welcome yang penting   selalu ingat protokol kesehatan. Di rumah selalu  siap dan selalu terbuka untuk siapa saja yang ingin bertanya tenang materi matematika SMA. Bahkan ada juga  dari sekolah lain yang datang bersama-sama mereka untuk tanya materi yang sama. 

Dengan tetap di materi  matematika tentang penilaian kognitif ( Ilmu pengetahuan). Matematika juga ada penilaian ketrampilan, saat ini  kubuat berbeda. Matematika bukan hanya berhitung saja, tapi perlu ketrampilan lain. Peserta didik  saya suruh membuat poster dengan tema “ Aku saat pandemi”. Dan menceritakan kegiatannya selama pandemi. Ternyata diluar dugaanku. Peserta didik jadi kreatif. Dari poster yang dibuat mereka bisa menunjukkan  kreatifitasnya. Anak banyak yang trampil.  Hasil dari coretan kertas terlihat kreatif dan indah. Selain itu ada yang  punya  ketrampilan baru Memasak, berkebun, membuat kue bahkan ada yang berjualan. 

Ada lagi yang special. Di tengah kejenuhan BDR  saya dan para murid  membuat video untuk bernyanyi bersama. Saya  sebagai guru membuat syair dan lagunya, Umbu Devid  sebagai pemain keyboardnya dan teman-teman lain yang menyanyikan secara bergantian. Hasil  divideokan. Videonya kita  posting di Fb dan youtube. Bagus deh, komentar positif bermunculan dari siswa sendiri dan dari para  orangtua siswa. Kenangan yang tak terlupakan.

Arman (bukan nama sebenarnya)  salah satu anak wali saya.  Dia dikenal anak dari keluarga berada. Ke sekolah dianrtar oleh supir pribadi. Anaknya  smart, pandai  dan penuh semangat. 5 bulan  terakhir dia berubah. Dia mendadak jadi pemalas dan cuek dengan tugas-tugas yang diberikan guru. Hampir semua guru yang mengajar mengeluhkan sikapnya kepada saya sebagai wali kelas. Saya jadi prihatin.  Kupanggil dia ke rumah, dengan  lama berbasa-basi sampai akhirnya saya masuk ke inti persoalan. Kupancing beberapa pertanyaan dengan ‘penuh  cinta’ sebagai seorang  ibu kepada anak kandungnya. Kenapa kau berubah? Akhirnya dia menangis dan berterus terang. Dia tumpahkan segala persoalan dan pergumulan hidupnya. Terharu,  sayapun jadi tenggelam dalam  cerita sedih yang ia sampaikan. Ayahnya masuk penjara karena narkoba. Dipenjara entah sampai kapan  selesainya. Mamanya jadi stress karenanya, sebagai anak pertama dia harus bisa  jadi contoh untuk ketiga adiknya. 

Singkat cerita, akhirnya dia semakin dekat dengan saya sebagai gurunya. Rajin datang, saya terus memotivasi, membantu sesuai yang kubisa. Kini dia merasa ‘berharga’.  Sakit hati karena terluka dan stress berangsung-angsur reda. Senyum  manisnya kembali  merekah, hati sudah merasa damai. Akhirnya gairah belajarnya  sudah kembali seperti semula. Intinya, semua hal  kalau beban  sudah tercurah pada orang lain yang dipercaya, yang berat menjadi ringan. Yang gelap akan   menjadi terang. 

Sinta, peserta didik saya pintar, cantik pula tapi karena salah pergaulan akhirnya hamil dengan Jefri adik kelasnya. Orang tua  sangat terpukul dan marah besar. Sinta  mau bunuh diri, tapi  saya dan guru BK terus menerus dengan penuh kesabaran, akhirnya semua bisa terselesaikan dengan baik. Walau akhirnya dia  harus keluar sekolah dan ikut ujian paket C.

Senang bisa menjadi  orang yang bermanfaat dan menginsipirasi. Sebagai seorang guru jika siswa suka dengan cara mengajar kita, mereka  akan merindukan kita. Kita melaksanakan on the  right track. ( belum sempurna tapi  sudah di jalur yang benar). Semua perlu proses. Tak ada kesempurnakan yang dimiliki  oleh manusia, hanya Tuhan saja yang memilikinya.

Apapun yang kita  lakukan dengan cinta yang tulus iklas pasti peserta didik juga akan  menerimanya dengan penuh cinta. Terbukti cinta mereka, saat ulang tahun guru  mereka memberi hadiah kepada gurunya. Saat mereka  mengadaan acara syukuran kelulusan, bukan  mengundang guru wali kelasnya  kok mengundang saya ‘aneh’ tapi nyata.   Itu  alah bukti  sebuah ‘kedekatan’. Cinta tulus mereka pada guru yang disayangi pastinya. Kebanggaan guru adalah jika siswa  selalu mengingat kita tentang kebaikan yang pernah kita buat untuk  mereka. Kedekatan hati  antara guru dan siswanya.

Dalam kegiatan belajar  tak perlu memberi tugas yang banyak. Nanti membebankan mereka. Cukuplah yang  sederhana. Yang penting mereka  bisa kerja dan enjoy dibuatnya. Merdeka belajar yang  dicanangkan pak  mentri  diharapkan dalam belajar anak merasa  nyaman dan bebas. Biarkan mereka  untuk  mandiri, berinovasi dan berkreasi. 

Supaya siswa tidak bosan saya, sebagai guru mencoba membuat metode belajar yang berbeda. Ibarat  seorang koki, kita harus  bisa menciptakan menu makanan yang berbeda walau yang  dimasak  bahannya sama. Tentunya ini diharapkan supaya  siswa semangat untuk  menyantap menu baru yang tersaji dengan  senang hati.  Pasti  sebagai buru akan bangga jika  menu yang    disajikan  laris manis dan dirindukan konsumennya. Hehe....itu harapan. Semoga.

Andai terdapat guru yang mempunyai ketulusan dan keiklasan tinggi, dialah guru yang hidup pada  zaman ini berdasarkan hidup diri Mahatma Gandhi. 

Andai ada guru yang mempunyai motivasi tinggi dan semangat bergairah, dialah wujud Sukarno presiden kita.

Andai ada guru yang sabar dengan penuh kasih sayang , dialah kesabaran yang membuncah dalam diri guru berjiwa Bunda Teresa. 


Tapi....sebagai guru harus rela melewati  padang yang luas, terjal dan tandus dengan  penuh cinta.  a Di situ juga terdapat bebatuan yang sering mengganjal perjalanan guru untuk mencapai  telaga kesegaran. Di dalam padangpun  terdapat  duri, walaupun kecil tapi kadang menyakitkan. Belum lagi  suasana saat melewati padang itu sangat panas  karena belum ada perlindungan yang pantas untuk guru agar tak kepanasan dalam gundah berkeringat

Namun.........seganas apapun  padang yang harus dilewati. Jika kita punya tekat kuat sekuat  matahari menyinari bumi, pasti ada jalan tak bisa ditempuh. Modalnya adalah niat dalam diri, tulus hati dan cinta  sejati. Jadilah  lilin yang  rela  mengorbankan diri  dan memberi diri  demi menerangi.  Salam untuk para guru yang seprofesi.  



#Waingapu , Rabu  23 Juni   2021
#Salam persahabatan
#Ingat 3 M, Menulis menulis dan Menulis
#5M Memakai masker, menjaga jarak, memcuci tangan dengan air yang mengalir, 
   menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas
#Semoga  Corana segera berlalu





 “Ledwina Eti adalah nama facebook dan IG,  nama lengkap Ledwina Eti Wuryani Budi Astiwi, SPd. Asli Magelang, Jawa Tengah. Mengajar di SMA Negeri 2 Waingapu. Buku antologi dan solo ber-ISBN yang sudah terbit  adalah Untaian Pelangi Nusantara, Menuai Berkah Bertaut Aksara ,Kidung Rindu, Refleksi dan Resolusi Saat Pandemi, Dermaga Hati dll. Buku Solo, “Mengungkap Rahasia”, “Bangga Jadi Seorang Penulis”,  Saat ini penulis tinggal   di  Jl Trikora  11 RT/RW: 010 / 003, Hambala, Waingapu Sumba Timur. NTT.alamat email, ledwinaetiwuryani@gmail.com. Alamat blog: etiastiwi66.blogspot.com. No HP / WA 085 230 708 285 Motto: Semangat dalam  menggapai  cita-cita , tersenyum dalam setiap perjuangan, berdoa dalam setiap usaha, Tuhan pasti memberikan  keberhasilan dalam kehidupan.






Selasa, 22 Juni 2021

Kehidupan


 Oleh : Ledwina Eti 

Hidup, mati kita  sudah di atur olehNya
Manusia bisa berencana, tapi semua Tuhan yang menentukan
Isi hidup ini untuk hal yang bermanfaat
Semoga semakin  menjadi berkat  bagi sesama

 
Tuhan.... kami manusia lemah
Tapi kami  percaya Tuhan selalu membimbingku setiap waktu
Di setiap detak jantung
Dan setiap helaan nafasku
 
Menjadi yang tebaik itu penting, tapi berbuat baik jauh   lebih penting
Kita  sadari Kebaikan bisa cepat  terlupakan
Tapi  janganlah berputus asa......
Tuhan selalu beserta kita

 
Kebahagiaan Hidup bukan tentang apa yang  kamu miliki
Tapi  bisa menghargai apa yang ada padamu saat ini
Bukan siapa yang terbaik
Tapi tentang siapa yang  mau dan rela   berbuat  baik
 
Kadang  kita memaksakan diri  supaya terlihat baik
Padahal terlihat baik belum tentu  baik
Kebaikan itu baik  dari hati ......
membekas di hati dan akan selalu  diingat dalam  hati

 
Semua  orang  pada umumnya ingin dikatakan baik
Tetapi  tidak semua orang   rela berbuat  baik
Hanya orang yang peduli dengan sesamanya
Yang rela  berkorban ... itu yang namanya orang baik
 
Hingar bingar dunia menjanjikan kenikmatan
Ada saja orang yang terlena hingga lupa daratan
Tetapi ...... itu sementara saja
Ya,,, itu hanya sementara

 
Kebaikan  yang kita  taburkan kadang menyakitkan
Tapi  yang baik itu tetaplah abadi
Semoga  hari-hari hidupmu bertabur kebaikan
Agar  bisa mempesonakan Tuhan
 
Tuhan tidak melihat  seberapa berartinya  hidup  di dunia
Tapi sejauh mana kebaikan yang kita taburkan untuk sesama
Yang Kita buat dan yang kita lakukan untuk mereka
Percayalah.  Apa yang kita lakukan akan selalu dilihatNya

 
Jika Memang kita pernah berbuat salah
Melukakan hati Tuhan
Pertanggung jawabkan!
Mohon padaNya ampunan untuk dosa kita,  
 
Besar harapan ketika  hidup mengharuskan untuk pulang
Kita sudah diselamatkan, disucikan
Itu akan membuat hidupmu akan tenang dan Nyaman
Baik di dunia dan hingga di tempat keabadian.

 

Waingapu,  Rabu 23 Juni 2021

 

 Koleksi pribadi

ATM

Sabtu, 19 Juni 2021

Merawat Spirit Berliterasi setiap Hari

 Nasehat  Om jay

Penulis pastilah menulis. Dia mampu mengekspresikan dan mengkomunikasikan gagasan dan imajinasinya untuk membangun kebudayaan dan peradaban. Singkat kata, penulis menjalani multi literasi hampir setiap hari.

Penulis dan unsur multi literasi itu menurut Mr. Emcho adalah:
1. Literasi dini
2. Literasi dasar
3. Literasi perpustakaan
4. Literasi Media
5. Literasi teknologi/digital
6. Literasi visual


Setidaknya, seorang penulis itu telah mempraktikkan 6 literasi dasar yaitu:
1. Literasi baca tulis
2. Literasi Numerasi
3. Literasi Sains
4. Literasi Finansial
5. Literasi digital
6. Literasi budaya dan kewargaan

Harus kita akui bahwa era disrupsi ini membuat kita saling berhubungan dan terhubung tanpa batasan jarak dan waktu. Kita bisa terkoneksi di dunia Maya dengan mudah. Dunia berada dalam genggaman, berupa ponsel dan aplikasinya. Oleh karena itu ada pepatah baru. Jarimu harimaumu. Bukan lagi mulutmu harimaumu.

Kita kaum orang tua atau digital imigran akan bertemu dengan kaum digital native. Generasi digital native hidup seperti berwenang eh berenang. Mereka berenang di tengah lautan kode. Oleh karena itu sudah saatnya bkita orang tua belajar coding. Hari Senen 21 Juni 2021 kita bisa belajar lewat YouTube tv Andi Yogyakarta pukul 13.00 wib. Nanti linknya akan saya bagikan saat acaranya. Takutnya lupa kalau saya bagikan sekarang. Hehehe.

Maka, sudah saatnya kita saling berkolaborasi dan bersinergi. Ajakan Prof. Khoiri ini bagus sekali agar kita mampu menjaga konsistensi dalam menulis. Selain itu, kita dapat merawat spirit berliterasi setiap hari. Seperti apa yang dilakukan di wa group ini. Ada yang menulis dan ada yang membaca. Jangan sedih bila belum ada komentar. Mungkin mereka sibuk saat itu. Jadi menyimpan tulisan di blog adalah cara saya menyimpan harta Karun saya dalam menulis. Suatu saat pasti akan ada orang lain yang membutuhkan tulisan kita. Jadi santai saja  bila blog kita sepi pengunjung. Setidaknya kita sudah meninggalkan warisan seorang blogger. Kedua anak saya, Intan dan Berlian sudah saya kasih tahu password blog saya. Jadi kalau saya mati esok hari, akan ada orang lain yang melanjutkan isinya.

Saran Mr. Emcho bagus sekali malam ini. Kita harus kreatif dalam relasi sosial. Kita juga disarankan untuk kreatif dalam dakwah. Sebagai guru kita mampu adaptif dalam mengajar.
Berdasarkan fakta dan kondisi di atas, maka terbuktilah betapa pentingnya spirit atau semangat berliterasi bagi penulis.

Apakah spirit berliterasi? Spirit atau semangat menjalani dan menghayati berbagai kegiatan multi literasi dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai makhluk sosial maupun pribadi.
Spirit harus dirawat supaya kita mampu menjaga konsistensi dalam menulis. Ibarat obor atau perapian, spirit berliterasi juga harus dijaga Baranya. Ibarat cinta, ia juga dirawat keromantisannya. Seperti pasangan Wijaya Kusumah dan Siti Rokayah. Cintanya abadi sampai akhir menutup mata.

Sebenarnya masih banyak yang ingin dituliskan. Biarlah saya cukupkan sampai sini saja. Besok dilanjutkan kembali.

Selamat beristirahat sahabat literasi. Mimpikan aku dalam tidurmu. Rawat spirit literasi dengan segenap hati. Itulah pesan Mr. Emcho malam ini.

Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com


Renungan pagi, Sabtu 19 Juni 2021

 

Saudara-saudaraku yang terkasih.  Berjumpa kembali bersama Saya Romo Antoro dalam
dalam renungan harian.  Sabtu 19 Juni pekan biasa ke-11
Semoga kita selalu dalam keadaan baik sehat dan bersemangat.
Inspirasi kita hari ini dari Injil Yesus Kristus menurut Matius bab 6 ayat 24 - 34
Marilah kita mengawali renungan kita dengan tanda kemenangan Kristus. 
Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  Amin.

Dalam khotbah di bukit  berkatalah Yesus, tak  seseorang mengabdi dalam 2 tuan. 

Karena  jika denmikian ia akan membeci  yang seorang dan mengasihi yang lain atau ia akan setia kepada yang   seorang   dan tidak mengindahkan yang lain.  Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan  kepada Mamon.  Karena itu aku berkata kepadamu,    Janganlah kuatir akan hidupmu akan apa yang  hendak kalian makan atau minum.  Dan jangan kuatir pula akan tubuhmu. Akan apa yang hendak kalian pakai. 

Bukanlah  hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.  Pandanglah burung-burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung.  Toh  diberi makan oleh  bapamu  yang di sorga. 

Bukankah kalian  lebih jauh dari Burung-burung  itu. Siapa diantara  kalian karena kekuatirannya  dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya.   Mengapa kamu kuatir akan pakaian perhatikanlah bunga bakung di ladang yang tumbuh tanpa bekerja  dan tanpa memintal namun aku berkata kepadamu.  Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.   Jadi jika semikian  Allah mendandani rumput di ladang yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api.   

Tidakkah Ia lebih lagi mendandani kalian  Hai orang yang kurang percaya,   maka janganlah kalian kuatir dan berkata.  Apa yang akan kami makan.  Apa yang akan kami minum.  apakah yang akan kami pakai semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.  Akan tetapi bapamu yang di sorga tahu bahwa kalian memerlukan semuanya itu.   

Maka Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok Karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.

Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.  Demikianlah Injil Tuhan terpujilah Kristus.

Salomm, Apa kabar semuanya semoga di akhir pekan ini kita selalu dalam keadaan baik, sehat dan bersemangat.

 Saudara-saudaraku yang terkasih.  Kita kuatir akan masa depan  anak-anak, akan kesehatan akan yang kita pakai dan  lain sebagainya. Semua itu adalah tanda bahwa kita belum sungguh  percaya akan tanda Penyelenggaraan Ilahi.  Carilah dan milikilah kerajaan Allah maka kita akan terhindar dari segala bentuk kekuatiran.  Sebagai orang yang berkecukupan atau bahkan berkekurangan hari ini kita mendapatkan nasihat yang sama dari Sabda Tuhan.  Jangan mengandalkan kekayaan atau harta karena tidak menjamin keselamatan kekal.

Yang menjamin keselamatan adalah kesetiaan kepada Yesus Kristus dengan segala anugerah dan tuntunannya.  Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok. Karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri.   Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Suadara/i terkasih .  Kita hidup butuh  makan, minum,  pakaian.  Allah Bapa kita yang menganugerahkan hidup kepada kita tahu bahwa kita memerlukan semuanya itu.   Ia yang memberi  hidup kepada kita juga bertanggung jawab untuk   menghidupi kita   dengan menjamin kebutuhan kebutuhan kita.  Maka kita tidak perlu kuatir.  Namun kita juga mengalami bahwa itu semua tidak diberikan begitu saja kita harus bekerja, memelihara dan mengusahakan alam semesta untuk mendapatkan makanan minuman dan pakaian.

Mungkin kita bertanya-tanya kok Yesus  mengatakan orang yang mencari semuanya  adalah orang yang tidak mengenal Allah. 

Semuanya Itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.  Lalu  bagaimana  ini.  Sebagaimana dijelaskan Yesus kita  tidak perlu kuatir karena Tuhan tahu dan menjamin kebutuhan-kebutuhan kita maka kita bekerja dan mencari rezeki bukan dalam kekuatiran tapi dalam iman dan pengharapan atas jaminan Tuhan.  Kita mencari rezeki dengan bekerja dan memelihara serta mengusahakan alam semesta  sebagai   orang-orang yang mengenal  Tuhan dan beriman kepada Allah. 

Bukan sebagai  iman yang tidak mengenal Allah.  Dengan   demikian kita  tidak akan meninggalkan Allah  dan mengandalkan diri sendiri tetapi  sebaliknya senantiasa bersama dan mengandalkan Allah.

Saudari-saudara yang terkasih.  Kita selalu mengawali menjalani dan mengakhiri pekerjaan kita  tak dalam Tuhan. Bahkan Tuhanlah yang lebih kita utamakan.  Karena kita sadar bahwa hidup dan segala kemampuan keterampilan serta pengetahuan yang kita miliki adalah anugerah Tuhan singkatnya semua yang kita lakukan yang kita kerjakan yang kita cari yang kita dapatkan semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar 

Oh Tuhanku bila ku   terpesona
Merenungkan ciptaanmu semua
Kusaksikan bintang Guruh angkasa 
Tanda Kebesaran Mu di dunia 
Aku memuji Kebesaranmu
Ajaib Tuhan Ajaib Tuhan
Aku memuji Kebesaranmu  Ajaib  Tuhan  Ajaib Tuhan


Semoga bapak ibu, Sdr/i, orang-orang yang kita doakan. Yang sakit yang menderita seluruh tugas belajar pekerjaan usaha serta karya pelayanan kita dibimbing dilindungi dan diberkati oleh Allah Yang Maha kuasa.  Atas nama Bapa Putra dan Roh Kudus. Amin.


Jumat, 18 Juni 2021

Anakku.... buah hatiku

 


Oleh : Mama  Ledwina Eti Wuryani

 

Kamu  masih punya mimpi

Untuk  kamu  yang  ‘kini’ sedang berjuang  kuatkanlah hatimu

Berdirilah dan teruslah  melangkah

Saya  percaya  kamu  ‘pasti bisa!’  melewati semuanya

Jangan  pernah  berpikir untuk  mundur

 

 

Percayalah Tuhan   tahu kita mampu

Ia  tidak pernah mencobai  melebihi batas kemampuan kita

Oleh karena itu  ia membiarkan kita  dicobai, supaya kau lebih dewasa

Supaya  kita mulai belajar  arti sebuah ketegaran.

 

Kita sedang menghadapi badai

Janganlah bergeming

Yakinlah,....badai pasti berlalu

 

Selalu ada cahaya  yang menghalau kegelapan

Jangalah putus asa....

Itu  sudah biasa  dalam hidup,  ‘biasa!’

Setiap orang mempunyai kesusahannya sendiri

 

Kamu  yang masih punya mimpi

Masa depan  sudah ada di depan matamu

Terus...dan terus berjuang..., jangan kasih kendor...kejarlah mimpimu!!!

 

Kalau mimpi  itu sudah terwujud,

Jika jatuh...akan jatuh diantara  bintang-bintang,

Kami semua akan senang,  deraian air mata riang

Semua  orang menantimu pulang  dengan kemenangan!

Bapa,..mama.....kakanda...dan para saudara...

 

Mereka akan senang, bangga atas  keteguhan hatimu

Dengan ketegaran, semangat, usaha dan kerja kerasmu dalam memwudkannya

Tuhan  tak pernah lelah melindungi,  mendampingimu.....memberkatimu....

Hingga kau  mewujudkan cita-citamu

Ingat....kami terus menunggumu

 

Berjuanglah...dan terus berjuang

Kami selalu menemanimu  didalam iman dan harapan

Dalam perhatian dan  untaian doa

Sukses Anakku...........

Salam sehat selalu..........

 

Mama, Waingapu 16.53 Jumat 18 Juni 2021

Kamis, 17 Juni 2021

Renungan pagi, Kamis 18 Juni 2021

 Oleh : Pr. Ofan

Mari kita membuka renungan pagi kita dengan tanda kemenangan Kristus.
 Dalam nama Bapa,Putra dan Roh Kudus.  Amin.
injil hari ini di ambil dari Matius 6 ayat 19 sampai 23.
 inilah Yesus Kristus menurut Matius.  Dimuliakanlah Tuhan.

 Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus.  Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi ngengat  dan karat akan merusakkan nya. Dan pencuri akan membongkar serta mencurinya.  Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga . Ngenat dan karat Tidak merusakkan nya.Dan pencuri tidak membongkar serta tidak mencurinya.  Karena  dimana hartamu berada disitu hatimu berada.

 Mata adalah pelita tubuh, jika matamu baik teranglah seluruh tubuhmu.   Jika matamu jahat gelaplah seluruh tubuhmu.  Jadi jika terang yang ada padamu gelap betapa gelapnya kegelapan itu.   Demikianlah Injil Tuhan. Terpujilah Kristus.

 Saudara/i yang terkasih.

Ketika membaca Injil hari ini saya teringat akan Sebuah Kisah di mana ada dua orang yang hidup di dunia ini. Yang satunya hidup dengan terus melakukan kebaikan.  Rajin pergi ke gereja.  Rajin beramal.  Rajin bertegur sapa.  Berbagi apa yang ia miliki kepada orang-orang lain. 

Sedangkan orang yang satunya selain tidak pergi ke gereja ia juga pelit.  Segala sesuatu hanya untuk dirinya sendiri.  Ia tidak mau bergaul dengan orang lain.  Ia suka memamerkan kekayaannya.  Ia suka menonjolkan dirinya. Iya tidak mau berbagi dengan orang lain hingga suatu saat keduanya terkena Badai dan keduanya meninggal dunia.

Setelah mereka meninggal keduanya berjumpa dengan Simon Petrus di Pintu Surga.  Orang yang rajin ke gereja, rajin berbuat baik, yang beriman kepada Tuhan, Ia mendapatkan kunci pertama. Lalu orang yang satunya mendapatkan kunci kedua.  Ketika mereka berjalan di pintu di dalam kerajaan surga orang pertama pergi membuka pintunya dan di sana disediakan tempat tidur,lemari dan berbagai perlengkapan di dalam kamarnya.

Sedangkan orang kedua ia pergi ia membuka pintu kamarnya dan disana ia tidak menemukan apa-apa. Tembok kamarnya pun belum tinggi lalu di lantai ada Scope ada pasir dan juga ada semennya.  Ia merasa aneh kok kenapa kamar saya ini tidak lengkap  sedangkan kama  si dia kok lengkap  fasilitashya. Ia pun pergi protes kepada Simon Petrus berkata Simon Petrus.  Saya mau bertanya padamu Mengapa kamar dari teman saya yang satunya kamarnya sangat lengkap temboknya ada, plafonnya ada,   jendelanya ada , pintunya ada sedangkan di kamar saya temboknya juga tidak tinggi penuh. Atapnya saja tidak dibangun dengan baik dan di lantai masih ada pasir, skop dan semen.  Mengapa demikian? Lalu Petrus  menjawab,” begini Bapak apa yang kami sediakan di dalam kerajaan surga tergantung dari segala amal dan kebaikan yang kalian lakukan di dunia. Itulah yang mengirimkan segala bahan-bahan yang kami buat di sini .

Jika teman kamu si  A banyak  melakukan kebaikan. Berbagi dengan orang lain. Rajin ke Gereja,  bertegur sapa dengan orang lain maka kami mendapatkan banyak bahan untuk membangun kamarnya.  Sedangkan bapak  banyak sibuk dengan diri sendiri. Bapak kita ke gereja. Bapak tidak mau berbagi dengan orang lain dan bahan-bahan  itulah yang kami dapatkan dan sampai saat ini.  Itulah buah dari apa yang bapak lakukan selama ini di dunia. Jadi silakan menikmati buah dari apa yang Bapak lakukan selama ini. 

Umat beriman  yang terkasih tentu ini hanyalah cerita kiasan yang menggambarkan bahwa apa yang kita lakukan di dunia itulah yang akan kita petik di dalam kerajaan surga nanti

Tetapi pertanyaannya Sebenarnya apa yang harus kita lakukan di dunia. Dalam Injil hari ini Yesus  berkata, “ Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi, ngengat dan karat akan merusakkannya dan pencuri akan membongkar Serta mencurinya. 

Yesus mau menyatakan bahwa materi atau barang duniawi bukanlah hal yang utama di dunia ini.  Hal yang utama ialah hal-hal nonmaterial,persahabatan, kebaikan,  cinta kasih sikap hidup beriman dan lain sebagainya.  Inilah hal-hal nonmaterial, hal-hal yang menjadi nilai di dalam kehidupan kita. Dan inilah harta surgawi kita bisa temukan kita bisa lakukan di dunia ini.  Dengan demikian jika pencuri datang dia tidak dapat membongkar karena semuanya itu ada di dalam diri kita.  Berbeda dengan orang yang sibuk mengumpulkan harta.  Selain  ngengat  dan karat  akan merusakkanya pencuri pun akan membongkar segala miliknya.  Maka apa yang kita lakukan di dunia ini akan berkenan pada Allah jika mata kita kita gunakan dengan baik. Mata yang baik adalah mata yang menjadi terang untuk seluruh tubuh.  Jika mata itu jahat maka gelaplah seluruh tubuh.

Saya setuju bahwa mata  adalah  penerang pikiran dan hati kita.  Apa yang kita lihat menentukan perasaan kita pikiran kita dan tindakan kita.  maka kita hati-hati gunakan mata kita.  Pernah waktu kecil guru  sekolah minggu mengajarkan  

hati-hati gunakan matamu 
hati-hati gunakan matamu 
karena Papa di surga melihat ke bawah 
hati-hati gunakan matamu dan seterusnya

Maka mari  saudara yang terkasih, harta sejati kita ialah Kerajaan Allah.  Mari!  di tengah hiruk pikuk dunia ini di tengah banyaknya tawaran dunia yang menggoda ini.  Kita ditantang oleh Tuhan untuk tetap mengutamakan harta surgawi dengan terus melakukan kebaikan. Berbagi kasih kepada sesama dan tetap beriman pada Tuhan. 

 Jika kita melakukan ini maka yakinlah.  Segala macam materi, segala macam fasilitas segala macam kebahagiaan disediakan Tuhan di dalam kerajaan surga untuk kita.  Karena itulah kebahagiaan kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.

Tuhan Yesus memberkati kita.  Amin.  
Kita semua diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa Bapa Putra dan Roh Kudus. Amin.
Selamat pagi semuanya dan sampai jumpa.


Ok


CARA MENGEMBANGKAN TULISAN NONFIKSI

 

Resume ke : 24
Tanggal : Jumat , 11 Juni    2021
Tema  : Menulis itu Mudas
Nara Sumber : Bp. Much. Khoiri
Moderator     : Ibu Sri Sugiastuti 
Pertemuan ke-20 Gelombang  18

Menulis berarti  menarik magnet positif  menuju pengetahuan  pada Universitas kehidupan.

Hari ini, Jumat 11 Juni Tema yang dibahas adalah Cara mengembangkan Tulisan Non Fiksi. Narasumber Bapak Much. Khoiri ( Bp Emco)  dan Moderator  senior  Ibu  Sri Sugiastuti ( Kanjeng).

Sebelum materi disampaikan moderator mengawali kegiatan dengan ucapan salam dan memotivasi peserta serta mengenalkan narasumber yang akan memberikan materi. Inilah CV atau profil dari narasumber malam ini.

https://muchkhoiri.com/2021/01/tentang-penulis/

Narasumber malam  ini adalah benar-benar pakar  literasi. Beliau menulis sejak tahun 1986 , jadi  sudah 35  tahun. Menulis sejak Mahasiswa semester 2 S1  IKIP Surabaya (  Prodi pendidikan bahasa Inggris) . Semenjak 1986 Bapak Much. Khoiri ini, setiap bulan menulis artikel dan non fiksi dengan jumlah sekitar 20 setiap bulannya. Waktu itu  mengetik dengan mesin ketik. 

Hingga  tahun  2019 beliau sudah memuat tulisan-tulisannya  berupa artikel, cerpen kreatif  dan  tulisan non fiksi. Tulisan beliau  tembus  di koran-koran . Ketika tahun 1993 Beliau memenangkan seleksi untuk belajar menulis kreatif di Amerika di University of Iowa.  Hingga tahun 2021 beliau telah menulis baik yang mandiri maupun yang jadi editor sampai berjumlah 66 buku. Terbit terbaru pada Mei 2021 judul bukunya adalah kitab kehidupan.

Materi pokoknya tentang cara mengembangkan tulisan nonfiksi
Inilah channel Youtubenya; https://youtu.be/1-HO0z-oUuI

 8 cara untuk mengembangkan tulisan nonfiksi, yakni:

  1. Definisi; yakni pengertian atau arti kata dari bahasan yang kita tulis, misalnya bahasan tentang pandemic maka kit acari definisi pandemic itu apa.
  2. Penjelasan; adalah uraian yang menjelaskan tentang materi bahasan dalam tulisan, misalnya penjelasan tentang pandemic apa dan bagaimana.
  3. Memberi contoh; Paragraf untuk bahasan kita ditambahkan dengan memberi contoh dari apa yang disampaikan, misalnya memberi contoh-contoh pelanggaran di masa pandemi serta sudah dijelaskan tentang bahayanya.
  4.  Menyampaikan kasus; Paragraf juga bisa dikembangkan dengan menyampaikan kasus yang terjadi yang mendukung bahasan yang ditulis.
  5. Membuat kutipan dari tokoh-tokoh yang relevan dengan materi yang dibahas
  6. Tambahkan anekdot atau humor jika memungkinkan, disesuaikan dengan relevansi bahasan dari tulisan.
  7. Tambahkan ungkapan filosofis dari tokoh, budayawan, atau ahli lainnya
  8. Tambahkan pribahasa atau wise words.

Dalam menulis setiap orang memiliki pengalamannya masing-masing. Jadi dari mengembangkan tulisan kita, maka dari tulislah yang sesuai dan yang relevan. Semakin banyak berlatih dan terlatih tulisannya maka nalar juga akan semakin terlatih.

Buku Karya Bapak Emco



Apa bedanya  Buku Fiksi dan Non Fiksi. 
Buku Fiksi : Cerpen, Novel, Puisi , Drama, Dongeng, Mitos, Fabel, Hikayat, Komik  dan sebagainya
Buku Non Fiksi: laporan  ilmiah ( skripsi, dosertasi , tesis) Buku pelajaran, Buku Ensiklopedia, Jurnal Biografi, Esai, opini, Pidato dan sebagainya. 
Ciri-ciri non fiksi :
Digunakan dengan bahasa formal dan menggunakan metode penulisan Denotatif (   agar  bahasa yang disampaikan  dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca, karena salah satu tujuan  dari  penulisan  naskah non fiksi  adalah memberikan informasi).

  • Contoh langkah-langkah  untuk  mengembangkan  tulisan bisa dilihat di bawah ini:
  • https://youtu.be/1-HO0z-oUuI
  • https://muchkhoiri.com/2021/04/momen-filosofis/
  • https://muchkhoiri.com/2021/04/membaca-buku-bagus-itu-penting/

Definisi tidak dibatasi oleh jumlah, tapi ketercukupan, tentu mengemasnya harus secara sintetik (sintesa), tidak sekadar dijejer satu persatu. Jika dua sudah bagus, ya dua saja, kan definisi nanti untuk kerangka menjelaskan sesuatu.

Blantik itu berasal dari istilah Jawa, yakni orang yang mendekat ke masyarakat pasar hewan (sapi, kambing, dsb). Biasanya memakai topi laken. Terlibat dalam transaksi, bahkan semacam mendorong petani untuk membesarkan ternak2 mereka agar bisa dijual dengan harga baik. Blantik Literasi saya ambil karena saya memang ingin mendampingi teman2 dalam bidang literasi, belajar literasi, dan terangkat "harga"nya dalam.dunia lierasi. Impian saya, teman2 menjadi pejuang2 literasi bagi bangsa ini. Itu sekilas. Boleh ditonton ini ya;

https://youtu.be/aK9tT8Z33oQ

https://muchkhoiri.com/2021/04/macak-blantik-literasi/

Pak Emko menulis  non fiksi sewaktu kuliah, sedang  menulis tentang  fiksi karena masuk  di beberapa komunitas penulis  sastra. Awalnya mempublikasikan  tulisan di koran  berupa  non fiksi.  Langkah berikut beliau mengirimkan tulisan fiksi, yaitu cerepn dan puisi di koran  lokal sampai nasional bahkan ke majalah  sastra nasional, yakni Horison.

Dalam  menulis, perlu Latihan dan perlu mendidik diri bahwa pada setiap saat.  Kita  rajin berlatih.  Kita harus punya target  menulis. Makin hari makin ke depan kita, makin baik, makin baik, makin baik sehingga ada tablet mendidik diri kita. 

Teori itu penting tetapi latihan itu wajib. Apa yang akan dipetik dari pelatihan itu nanti tentunya hasil yang membuktikan pada siapapun penulis. Latihan itu bisa dilakukan secara Istiqomah, bisa setiap hari, bisa lebih dan seterusnya. Semoga sukses dan bagi yang ingin mendapatkan materi tambahan bisa berkunjung ke Blintik literasi. Semoga bisa memetik tambahan semacam amunisi. Karena menulis itu memang perlu tenaga atau dorongan motivasi atau semacam oli bagi kita untuk berkreasi setiap hari. Semoga mendapatkan kemudahan dalam proses dan ke depan tulisan semakin bagus dari segi pengorganisasian, bahasanya hingga ada keutuhan yang baik.

Teruslah menulis tebarkan kebaikan.

Terimakasih Bapak Much. Khoiri atas ilmunya malam ini. Semoga selalu semangat untuk terus menulis. Semoga  rajin berlatih suapay  bisa mengikuti  jejak  Bapak. Salam literasi. 


MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

 



Semangat  menyimak  materi malam ini.

Salut sekali atas  gagasan pak Naf dan pak Brian yang dengan  santun dan sabar  mengajak  para peserta  untuk terus semangat.  Beliau mengajak para peserta pelatihan untuk membuktikan  karya nyata. Membuktikan bahwa menerbitkan buku  itu mudah. Tidak  seperti jaman dahulu yang  banyak liku-liku dan hanya orang hebat dan terkenal saja yang  bisa menerbitkan buku.

Trimakasih  pak guru muda. Masih muda  sudah banyak karya dan prakarsa. Hari ini, Senin 7 Juni 2021  pelatihan menulis bersama pak Naf yang menjadi nara sumber adalah pak Brian dan didampingi pak Naf sebagai  moderatornya. Materi yang disampaikan adalah “ Menerbitkan buku semakin mudah di penerbit Indi”.

Pak Brian dengan nama lengkap Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. Guru, penulis dan Blogger. Mengajar  PKN kelas di SD. Beliau alumni PGSD Atmajaya Jakarta.

Dibawah ini  adalah karya Solo dari pak Brian.



Sebagian buku dari penerbit Gemala

Beliau bercerita  bahwa tahun lalu, ketika Pak Naf ingin menerbitkan buku untuk pertama kalinya, beliau mengalami hambatan. Maka, pak Brian pun dihubungi untuk membantu menuntaskan agar naskahnya segera bisa jadi buku. Tiga buku solo saya diterbitkan di penerbit Indie.

Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Ini buku pertama dari pak Brian.
https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html . Perlu waktu 3 bulan untuk terbit, sejak pengiriman naskah.
 buku kedua 
http://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html .  Prosesnya lebih cepat. Sekitar 1 bulan

Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media, Andi, dll. 

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Kita mesti menunggu dalam waktu lama untuk mengetahui naskah ditolak atau tidak.  Setelah menunggu lama, Penulis harus menerima jika naskahnya ditolak, dan mencari penerbit lain lagi. Penolakkan pun tidak hanya dari 1-2 penerbit. Perlu mencoba terus ke sejumlah penerbit sampai ada yang mau menerima naskah kita.

Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. Harus bolak-balik revisi sesuai arahan editor.Maka sekarang menerbitkan buku dikatakan semakin mudah karena sekarang ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi dan proses penerbitan yang cepat.

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Itu yang saya rasakan sekarang Maka sekarang menerbitkan buku dikatakan semakin mudah karena sekarang ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi dan proses penerbitan yang cepat.

Akhirnya  beliau  menjalin kerja sama dengan penerbit yang menerbitkan buku kedua  tersebutnamanya penerbit  “Gemala”. Penerbit itu sangat fleksibel dalam melayani permintaan pemesan. Pak Brian  membantu guru-guru menghubungkan ke gemala untuk menerbitkan buku

Seperti yang  lakukan sekarang di grup ini ( Menulis bersama Pak Naff). Pak Brian yang membantu hubungkan di penerbit  Gemala.

Sebelum dikirim ke penerbit, naskah tentu perlu dipersiapkan sesuai ketentuan penerbit. 

Setelah  menyelesaikan 16 resume, di bawah ini adalah  langkah-langkah selanjutnya untuk menerbitkan buku di penerbit Gemala.

1. Pastikan Seluruh tulisan resume sudah berada dalam satu file word
2. File word disetting seperti yang ditunjukkan diposter
Seperti ini  mensetting wordnya, berikut  formatnya
 
3. Dalam format tersebut sudah saya siapkan halaman-halaman kelengkapan naskah yaitu
cover ( judul buku dan nama penulis saja), 
Prakata, 
daftar isi (tanpa nomor halaman), 
profil penulis, 
sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

            Semuanya dalam satu file word jangan ada yang dipisah-pisah ada ketentuan khusus 
            yang harus diperhatikan

            Jika dilihat di poster, tidak tercantum fasilitas editing. Ya.. dengan harga yang bisa
            dibilang murah maka ada konsekuensi yaitu tidak termasuk editing. Namun beruntung 
            Pak Naff akan mengecek naskah bapak/ibu.

             Maka nanti sebelum terbit, bapak/ibu akan diberi naskah buku yang sudah jadi dalam 
            bentuk PDF (dengan watermark) untuk dicek kembali


-Kemudian jika ingin cetak ulang, harus di penerbit rekanan saya. Jumlah minimal cetak  yaitu 10     eksemplar.

-Diposter ada keterangan bahwa 300,000 itu untuk maksimal 130 halaman A5. Jika lebih 
  dari itu akan kena biaya tambahan

-Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. 


Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan 1-1,5 bulan. tergantung banyaknya antrian
Terkait ketebalan buku, ada baiknya jangan lebih dari 130 halaman A5. Sudah disampaikan, akan ada biaya kelebihan halaman
Untuk batas minimal saya sarankan 85 halaman A5
perlu diketahui, ukuran A5 beda dengan A4
ukuran A5 lebih kecil. Kurang lebih setengahnya A4

  

Resume peserta  dikumpulkan ke Pak Naf . Beliau akan cek. Jika ada yang perlu diedit, maka akan beliau edit. Kemudian pak Naf yang akan mengirim ke penerbit

lewat grup ini, peserta sudah dimudahkan jalannya untuk bisa menerbitkan buku yaitu

mentoring dari orang yang sudah pengalaman 
Channel penerbit dengan harga terjangkau dan bisa dipercaya
Bahan untuk menulis (resume)

jadi ayo maju terus sampai terbit bukunya.

Trimakasih pak Brian untuk pemaparannya. Bergizi. Menambah wawasan. Semoga bisa segera mewujudkan  mimpi menerbitkan  buku hasil Resume  dari palatihan “ Menulis Bersama pak Naf”

Menerbitkan buku adalah impian. Jadi punya karya adalah kebanggan. Kemauan belajar adalah kuajiban. Teruslah belajar menulis  dan tetap semangat!.

Waingapu, 8 Juni 2021

#Salam Literasi 

#



PENERBIT INDIE

 



Resume ke : 6
Tanggal : 14 April  2021
Tema  : Penerbit Indi
Nara Sumber : Mukminin, S.Pd., M.Pd
Moderator     : Bambang  Purwanto
Pertemuan ke-6, Gelombang  18

 Bait Ilmu yang  dikemas  dalam  tulisan akan tercatat  dalam pusaran sejarah

Saat  ini adalah pertemuan ke-5. Narasumber tertera jelas di flyer. Dalam pertemuan kali ini  moderator pak Bambang Purwanto (Mr Bams)  menyapa  peserta kuliah kelas menulis  gelombang 18.  Seperti biasa aturan  dalam kegiatan ini 2 jam.  Satu jam pertama untuk pemberian materi satu jam berikutnya adalah  tanya jawab yang  diakhiri  dengan closing statement dari  narasumber.

 

Sebelum kegiatan dimulai  moderator  menyampaikan  kepada para  peserta jika akan bertanya  tuliskan nama, asal, gelombang,  kirim pertanyaan dengan 1  chat saja ke no HP 088 809 405 468.  Moderator mengirimkan Curiculum – vitae dari cak Inin. Mempersilahkan  perserta membaca 5 menit. http://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vatae.html.

Pertama-tama cak Ini  mengucapkan syukur kepada Tuhan karena  kita masih  diberikan umur yang panjang dan masih bisa melaksanakan ibadah puasa bagi  umat  muslim.  Berikut  Cak Inin juga  mengajak kita untuk  mendoakankan para   korban  bencana  semoga  tetap dalam lindungan-Nya dan diberikan ketabahan semoga musibah  cepat berlalu  dan kehidupan  segera kembali normal seperti sediakala.

Profil bapak  Mukminin, S.Pd., M.Pd  (Cak Inin) dari SMP 1 Kedung Pring  lamongan, Jawa Timur. Tepatnya arah selatan  kota wingko babat  ke selatan 10 km arah kota Jombang.

Sebelum mulai  materi  narasumber mengajak kita untuk berdoa bersama  menurut agama dan kepercayaan kita  masing-masing. Materi  saat ini adalah tentang  Penerbit  Indi.  Sebelum pemberikan materi  cak Inin  mengawali dengan  materi 5 langkah  untuk  menulis dan menerbitkan buku. Yakni,  Pra Writing, Outline, Writing, Revisi dan Editing dan yang terakhir adalah Publikasi.

Pra Writing yaitu penulis akan mulai mencoba mencari ide  yang sesuai  dengan tema yang  ditulis. Tema sesuai dengan  pasion yang disukai.  Boleh  fiksi  maupun non fiksi.  Ide bisa dari pengalaman, dari hasil membaca buku, majalah, koran atau  kejadian yang sedang berlangsung.

Outline atau draf. Outline  adalah kerangka, regangan, garis besar atau guratan. Jadi outline merupakan rencana  penulisan  yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Pada tahap ini penulis membuat daftar isi buku yang akan ditulis atau dikembangkan sesuai dengan keinginan penulis.  Ingat memberikan ‘daging’  pada kerangka tulisanmu. 

Writing. Yaitu penulis mulai menulis dan mengembangkan  kerangka atau daftar isi untuk dijadikan  naskah yang lengkap. Dengan diperlukan kreatifitas dan kemampuan  penulis dalam membuat  tulisan itu berisi/berkualitas. Kreatifitas itu  berupa kemampuan  merangkai kata. Kemampuan menggunakan  majas (gaya bahasa). Kemampuan berekspresi agar tercipta  tulisan yang menarik untuk dibaca.

Revisi, tahap ini penulis  masih bisa menambah dan mengurangi isi. Mengoreksi  atau merevisi tulisan  mana yang  sudah baik  atau yang belum. Pada tahap ini  anda mencari tahu dimana letak kekurangan  tulisan.  Nah dengan  cara meng-share ke  teman-teman, fb, atau medsos untuk bisa  dibaca. Pada akhirnya pembaca  memberi koment dan  mungkin ada yang  memberi masukan. Nah saat ini  sebagai penulis bisa  ‘menilai’ karya  sendiri. Penulis merefleksi.  Apakah sudah sesuai dengan keinginan kita?. Sebelum di share, yaitu saat merevisi,  seorang penulis masih dapat mengubah beberapa bagian  dari tulisannya. Ia juga dapat menambah  isi tulisannya, menambah kata baru atau bahkan bisa  menghilangkan opini tertentu yang sekiranya  tidak penting. Intinya melakukan tahap revisi inilah penulis akan  memoles karyanya. Ia akan menjadikan supaya  tulisan tersebut semakin menarik lagi. 

Editing.  Pada tahap editing penulis hanya memperbaiki berbagai kesalahan pada tanda baca, pola kalimat dan tata bahasa lainnya. Meskipun nanti  tulisan anda akan diedit  kembali oleh  editor  di penerbit. Seorang penulis tetap harus  berusaha  menyunting tulisannya sendiri  atau dengan istilah Lain swasunting.

Publikasi, Tahap ini  tahap yang paling dinantikan oleh seorang penulis jika penulis sudah yakin dengan tulisan naskah bukunya. Penulis bisa  meneruskan naskah ke Penerbit.

Cak Inin mulai  29 Maret sampai Desember  2020 sudah  menerbitkan 2 buku solo. Yang berjudul “55 Pantun Nasihat”  kelompok Majas Bojonegoro dan “Jurus jitu menjadi penulis Andal”.  bersama pakar.  Yang  diterbitkan Kamila Press lamongan dan 8 buku antologi.

Penerbit  ada 2, yaitu penerbit mayor dan penerbit Indi. Jumlah penerbit mayor mencetak bukunya  secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000  eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk di jual di toko-toko buku. Penerbit  indi hanya mencetak  buku apabila  ada  yang memesan atau  cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print On Demand)  yang umumnya  didistribusikan  melalui media  online Face book, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup  dll 

Pemilihan Naskah yang diterbitkan pada penerbit mayor  harus melewati beberapa  tahap prosedur  sebelum menerbitkan  sebuah naskah. Contoh penerbit mayor adalah Gramedia, Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga , Yudhistira, Andi Jogyakarta  dan lain sebagainya.  Contoh penerbit Indi adalah: YPTD, Gelama, Kamila Press lamongan dan masih banyak lagi. 

Penerbit Indi  Kamila Press lamongan melayani cetak buku. Jasa lengkap  dengan jasa desain. Cover buku, Lay Out, editing dan ISBN. Harga  terjangkau. Melayani seluruh Indonesia.  Dari bulan Septertember sampai dengan Desember 2020 sudah menerbitkan  17  buku dari teman-teman  guru jawa, NTT,  kalimantan dan Sumatra. Di  tahun 2021 sampai  bulan April sudah menerbitkan 28 buku.

Syarat naskah  untuk  diterbitkan di Kamila press  lamongan, ketikan  A5, ukuran 14,8 x 12, spasi 1,15 , fond 11 dan margin 2,2,2,2.  Huruf Arial, Calibri atau calibria  masukkan dalam 1 file  kirim ke WA atau email gusmukmini@gmail.com. Untuk  judul jika kurang menarik bisa dibantu. Cover juga boleh, siap  dibantu. Sertifikat penulis  disiapkan oleh penerbit.

Demikian resume  dari Cak Inin, semoga bisa  bermanfaat  bagi pembaca dan penulis  yang akan  menerbitkan bukunya di penerbit Indi. Salam Literasi, tetap semangat. 

#Salam blogger persahabatan
#Salam Hormat untuk Om Jay dan sahabat pegiat literasi
#Masih taraf belajar blog harap dimaklumi
#23April 2021

 

 

Rabu, 16 Juni 2021

BLOG ADALAH SARANA MENGAJAR DAN BELAJAR

 




Resume ke                   : 24
Tanggal                       : Rabu, 16 Juni    2021
Tema                           : Blog adalah  sarana mengajar dan belajar
Nara Sumber               :  Nani Kusmiyati,  S.Pd.,MM.,CTMP
Moderator                   : Ibu   Aam Nurhasanah
Pertemuan ke-20 Gelombang  18

Mulai Menulis  hal-hal  yang kau  ketahui. Tulislah tentang pengalaman  dan perasaanmu sendiri.
JK. Rowling

Hari ini memasuki pertemuan ke-27 , Narasumbernya adalah seorang  Mayor yang terjun dalam dunia kemiliteran. Beliau adalah  Nani Kusmiyati, S.Pd., M. M. CTMP, ditemani  moderator cantik Ibu Aam Nurharasah, S.Pd, Ibu Nani adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 8.

Kita  simak profilnya. Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP, Lahir di Kediri, 12 September 1966. Lulusan S1 Bahasa Inggris di UIA (Universitas Islam Assyafiiyyah) Pondok Gede dan S2 MSDM di UPN Veteran Jakarta. Berpangkat Mayor TNI AL. Dinas pertama di Disminpersal (Dinas Personel TNI AL) selama 5 tahun, kemudian di Pusdiklat Bahasa selama 8 tahun, selanjutnya berdinas di Dinas Pendidikan TNI AL selama 20 tahun. Saat ini berdinas di Lemhannas, Jabatan Kasubbag Kerma Multilater Luar Negeri.

Mulai belajar menulis di bulan Maret 2020 dengan Om Jay dan beberapa guru dibawah PGRI. Sangat menyenangi literasi karena selain dapat mengekspresikan ide juga mendapat teman dan keluarga baru. Selain belajar dari group Om Jay juga belajar dari the writers dengan Om Bud (Budiman Hakim) dan Kang Asep Herna.

Mengikuti Lomba Blog di bulan Februari 2021. Hasil tulisan selama 28 hari dijadikan buku dengan penerbit YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan) dan menjadi buku Solo pertama yang dimiliki. Mengikuti pembelajaran menulis dengan Jejak Warna selama bulan Ramadhan, 30 hari dan dijadikan buku solo kedua dan masih dalam proses editing. Dua artikel dipilih Jejak Warna untuk dijadikan E-book Antologi. Saat ini bu Nani sudah mempunyai 30  buku antologi. Wow, keren!!

Motto:Belajarsepanjanghayat.Hp.081398870636Emails:nani1navy@gmail.comnani2teacher1navy@gmail.comIG:nanikusmiyatiFB:nanikusmiyatiBlog:https://naniku2020.blogspot.comhttps://thewriters.id/admin/posthttps://terbitkanbukugratis.id/nani-kusmiyati/02/2021/

  

Ibu Mayor adalah  guru bahasa inggris di TNI. Nota bene yang di ajar adalahpersonel militer dan PNS di lingkungan TNI, khususnya TNI AL. Mereka mayoritas sudah menikah dan usianya tidak muda lagi. Namun mereka masih semangat untuk belajar dengan berbagai tujuan.

Ada yang belajar karena persiapan sekolah atau misi di luar negeri atau ada yang ingin mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kursus bahasa Inggris menjadi salah satu syarat untuk mengikuti pendidikan tersebut. Atau bahkan ada yang ingin menjadi guru bagi putra putrinya di rumah sehingga dapat membantu mereka dalam memecahkan persoalan bahasa Inggris.

Jika melihat kondisi demikian para siswa yang cenderung heterogen dalam usia, background pendidikan, pangkat dan jabatan. Kadang-kadang heterogen dalam hal kemampuan bahasa Inggris mereka. Untuk mencari calon siswa dengan kemampuan homogen di lingkungan TNI cukup susah karena mereka yang minat belajar bahasa Inggris yang diijinkan instansinya, tidak banyak. Adakalanya mereka yang mengikuti kursus bahasa karena kewajiban.Namun sebagai guru, beliau harus menciptakan suasana yang dapat diterima siswa-siswanya.

Dengan mengikuti group menulis seperti bapak ibu saat ini, banyak manfaat yang bisa kita petik sebagai guru dan sebagai penulis pemula. Menulis di blog baru saya mulai ketika pandemi covid di tahun 2020, pada saat beliau belajar menulis dengan group 8 yang diprakasai oleh om Jay, dan menghadirkan para narasumber hebat dari kalangan akademia, penulis dan penerbit.


Sejak mengikuti  pelatihan menulis pikiran  mulai terbuka bahwa menulis di blog memiliki banyak manfaat bagi guru dan penulis pemula. Seperti topik  sekarang, ”Blog adalah sarana mengajar dan belajar.”Topik diatas sudah beliau  aplikasikan selama setahun baik di kelas maupun online. Pada awal masa pandemi,  beliau menjadikan blog sebagai sarana mengajar  dan tentunya menjadi sarana belajar bagi siswa secara daring atau online.

Pada awal mulai membuat blog beberapa siswa  menemui beberapa kendala dalam hal teknologi. Orang tua lebih suka yang praktis-praktis dan masih belum terbiasa dengan membuat blog. Jika mereka harus mengetik untuk menyelesaikan homework mereka, cukup disimpan di PC atau Laptop mereka dan mengirimkan tugas melalui WhatsApp.

Karena kelas heterogen dalam usia, kebanyakan dari siswa yang muda-muda sudah piawai dalam hal teknologi namun mereka belum terbiasa menulis di blog. Pada saat membuat blog pertama kali minta mereka mencari contoh di youtube. Dan yang sudah berhasil membuat blog kemudian  mengajari teman-teman sekelasnya. Akhirnya mereka bisa membuat blog dengan berbagai desain. Bahkan lebih bagus dari blog milik gurunya.

Blog sebagai salah satu media untuk menyimpan materi ajaran yang kemudian di share ke group whatsapp. Beliau juga meminta mereka mengerjakan tugas di blog dan share link blog ke group whatsapp. Teman-teman mereka dapat memberi komen tentang isi dari blog  teman-teman mereka. Bu Nani juga mengoreksi melalui blog. Di hari berikutnya apa yang mereka kerjakan didiskusikan di kelas atau di whatsapp. Sebagai guru tentunya  tidak mau terjebak dengan homework-homework yang diberikan. Tugas guru harus membaca cepat dan menggaris bawahi kalimat atau kata juga grammar yang kurang tepat.  Kumpulkan dengan kesalahan-kesalahan teman-teman lainnya dan dibahas secara umum di kelas atau melalui whatsapp. 

Penggunaan blog sebagai media belajar sangat bermanfaat. Pada awalnya menulis di blog karena terpaksa selanjutnya mereka menjadi terbiasa. Kemampuan menulis dalam bahasa Inggris mereka meningkat. Sedangkan kemampuan speaking mereka juga bertambah karena bu nani sebagai guru meminta mereka untuk merekam suara mereka  dan di share di group (jika daring). Jika belajar dengan tatap muka, mereka diminta untuk bicara di depan kelas. Bagi level Dasar, mereka boleh membawa drafnya dan dibaca di depan kelas.

Yang sedang beliau tekuni sekarang adalah mengikuti kelas WCS (Writer Class School). Pematerinya dari anak-anak muda yang berbakat dalam bidang literasi. Jika tidak mengumpulkan tugas bisa mendapat surat peringatan pertama. Surat peringatan itu maksimal 3 kali. Jika sudah 3 kali akan dikeluarkan dari group. Jelas hal ini akan menanamkan motivasi menulis yang luarbiasa.

Sang Mayor mengatakan bahwa "Cara melahirkan karya yaitu dengan menulis di blog atau di media sosial lainnya, mengikuti project menulis buku antologi dan menerbitkan buku dengan tulisan sendiri". 

Motivasi lain yang didapatkan oleh sang Mayor datang dari pemateri kelas WCS yaitu Kak Muktar yang mengatakan bahwa: " Tulislah apa yang kamu pikirkan, lakukan dengan hati tenang. Lakukan saja, maka banyak cara yang akan kamu temukan untuk menyelesaikannya", "Rutinitas akan membuat hal sulit menjadi biasa". .

Inilah materi  yang sarat pengetahuan dan sangat menginspirasi.  Disajikan oleh sang Mayor Nani Kusmiyati , S.Pd., M. M. CTMP. Saya jadi termotivasi untuk mengenalkan  blog pada  peserta didik.

Trimakasih Mayor  untuk materinya sudah menggugah semangat saya  untuk  terus menulis. Salam Literasi!

 

Waingapu, kamis 17 Juni 2021

 

Menulis untuk Menyiapkan Generasi Literasi Masa Depan

   RUANGMENULIS    4 SEPTEMBER 2022  3 MIN READ   Oleh: Eli Halimah “ The youth today are the leader tomorrow” Ungkapan di atas artinya, “Pe...