oleh : Ledwina Eti Wuryani
Siang hari suasana terik, gerah di dalam rumah juga panas.
Iseng kubuka HP saat buka internet kubaca kisah yang sangat
menginspirasi. Saya terharu membaca
artikel tentang Eni Kusuma seorang TKW asal Indonesia yang bisa menjadi penulis buku best Seller. Luar biasa!!.
Siapa sih yang ingin jadi TKW?
Kerja berat, jauh harus meninggalkan keluarga bahkan tak sedikit
juga yang bernasib malang. Ada yang pulang ‘tinggal nama’, dihukum mati atau bahkan pulang dengan ‘tangan kosong’ karena
jadi korban penipuan. Eni yang hidup
dari keluarga kurang beruntung. Dia tinggal di dekat TPA ( tempat pembuangan
akhir) di kota Banyuwangi, Sedari kecil
berteman dengan sampah. Hari-hari dimasa
kecilnya menjadi seorang pemulung demi mencukupkan sesuap nasi untuk makan
dan sekolah.
Di lingkungan seperti itu yang membentuk
Eni kecil akrab dengan berbagai penyakit, kurap, kudis jamur dan penyakit
kulit lainnya. Iapun menderita gagap
bicara, minderan dan tertutup. Beruntung dia bisa menyelesaikan SMA. Untuk apa Ijasah SMA jaman sekarang? Jaman sekarang sarjana saja kutemui sampai rela jadi pelayan toko. Sebut saja Anna namanya, dia jadi pelayan toko di Mitra Kencana. Saya ketemu kaget, dia juga
sama kagetnya. Padahal dia kuliah di Jogya. Beberapa muridnya yang
sudah lulus sarjana belum dapat kerjaan
mereka kerja di toko. Yah!, tentunya
daripada nganggur sambil menunggu ada
formasi dan lowongan kerja yang lebih baik.
Sebagai TKW di Hongkong kisah Eni
pun tak menarik. Nasib sama dengan TKW
yang lain. Di balik sifatnya yang lugu tersimpan ‘mimpi’ . Akhirnya ia memilih
jalur menulis. Sebagai pembantu rumah tangga ia kerja dari pagi hingga larut malam. Dia berhenti kerja saat semua penghuni rumah sudah tidur. Sedih!!.
Berkat ingin membuktikan ‘mimpi’,
ia berusaha menyempatkan untuk menulis.
Apa saja yang ia tulis, puisi, cerpen atau apa saja saat ide muncul dari
pikirannya. Dia menulis saat menunggu anak majikannya sekolah, sedang les atau saat berbelanja. Tulisannya hanya berupa coretan-coretan pena di atas lembaran-lembaran kertas. Saat
ada kesempatan dia ketik ‘numpang’ di
kantor pos atau perpustakan kota itu. Kemudian dia bergabung di milis khusus TKW di
Hongkong. Namanya Cafe de Kossta. Tak disangka
ternyata tulisannya mendapat sambutan
dari berbagai kalangan, termasuk penulis-penulis hebat.
Awal suksesnya Eni ada seorang
pengurus milis Kossta yang dianggap guru dan senior mengiriminya buku bestseller berjudul ‘Resep cespleng Menulis’. Karya
Edy Zakeus. Dia juga membaca di Pembelajar.com.
Dari situ akhirnya dia semakin semangat untuk terus menulis. Selain menulis dia menjadi komentator. Pertama
yang dia koment adalah penulis hebat Jennie S Bev. Dari situ akhirnya menarik perhatian para pengunjung di situsnya. Dengan ‘mendompleng’ nama besar
penulis hebat, Eni langsung mendapat
perhatian besar. Hingga artikel pertamanya dimuat di situs motivasi
terfavorit saat itu.
Singkat cerita, akhirnya Eni ‘terkenal’ kini buku karyanya yang berjudul “Anda Luar Biasa!!! Mendapat endorsement 27 tokoh–tokoh ternama mulai dari penulis, motivator, pengusaha dan
aktitivis. Buku yang awalnya di cetak 3000 eks ternyata laku keras sehingga
harus dicetak ulang dan dicetak ulang lagi.
Kini , Eni yang ‘mantan TKW’ dan ‘hanya’ berijasah SMA banyak mengisi undangan sebagai publik speaker di berbagai tempat.
Termasuk di kampus-kampus. Hebat ya!. Siapa
yang suka menulis? Bagikan Yuk ! yang penasaran googling aja di “Eni Kusuma”
Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui.
Tuliskan tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. ( JK Rowling)
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak
menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Pramoedya Ananta Toer)
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena
kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh.....
jauh kemudian hari. ( Pramoedya Ananta Toer )
#30harimenulis
#30haripunyanaskah
#siapataujadibuku
#alineakuchallenge - 9
#alineakuwriter
#alineakuLedwinaEti