Tanggal tua , saya
pribadi sebagai seorang ASN sungguh rasa yang paling menderita. Uang tak ada,
gaji bulanan sudah ludes. Kepala pusing cenut-cenut karena saya harus membayar Regis anak saya yang sudah lambat beberapa bulan. Sudah kena denda berapa?? Ahh!! Aku jadi stress!. Ada beberapa teman yang pinjam uang mereka
hanya janji-janji. Hati jadi super jengkel kalau ingat. Saat mereka butuh datang menangis, mengeluh, mendesah. Permainan
drama mereka sungguh luar biasa. Saya cepat
iba. Tak segan kupinjami uang yang mereka minta.
Saat ini saya
kebingungan cari uang. Aku berpikir tenang,
toh nanti teman yang utang akan bayar sesuai dengan janjinya. Aku sms mereka.
Aku optimis, pasti mereka akan ganti uangku. Semua tak menjawab. Ya Tuhan, kenapa???
Aku jadi mulai gelisah. Aku terpaksa datang kerumah mereka. Diawali
dengan basa-basi, akhir aku ngomong ‘tujuan
utama’ atau ‘pokok persoalan’ aku
bersilaturahmi. Dia (si peminjam) omong mutar-mutar, keluh kesah bahkan dengan
deraian airmata. Intinya mereka belum bisa bayar. Hati kuajak sabar. Pikranku kuajak
untuk tenang. Sabaarrrr. Sebenarnya aku sudah berusaha sabar karena pinjaman mereka itu ada yang sudah belasan
tahun. Ternyata jadi orang baik itu tak selalu mujur. Baik kalau pinjaman
berbunga. Eaalahh.. boro-boro berbunga, saat
pinjam mereka rata-rata janji 2 minggu saja langsung kembali!. Tapi faktanya
sampai tahunan!! Dada sesak. Ingin menangis. Yang paling menyakitkan, Dia bisa
beli motor baru ada yang beli mobil
baru!!. Tapi utang dilupakan. Karena tak tahan, aku terpaksa curhat sama suami.
Ehh!! justru saya kena mengamuk. Aku dianggap orang yang tolol, mau saja kasih
pinjam orang tanpa jaminan.
Aku berusaha tenang. Aku menunggu saat di rumah sudah sepi. Nah, semua penghuni
rumah sudah pergi sekolah, suami sudah kekantor aku sengaja lambat karena aku
mengajar jam 10.00 WITA. Kututup pintu, kunyalakan lilin. Aku berdoa dengan kusyuk, kusampaikan semua
permasalahanku padaNya. Apa yang terjadi!!
Esoknya kubaca WAG sekolah ada berita sertifikasi sudah turun 12 jt. Saat
arisan dikocok, eh!! Namaku keluar, 2 jt. Di arisan sekolah, namaku keluar
juga, 1 juta. Tiba-tiba saja kepala koperasi yang kontrak rumah membayar 19 jt.
Woww!! Oh, Tuhan…..Tak pernah kubayangkan, rejeki datang dalam waktu yang
bersamaan. Memang benar Tuhan sudah mengatur. Semua akan indah ‘tepat’ pada waktunya. Tak pernah
aku melupakan untuk bersyukur padaNya. Trimakasih Tuhan, ini bukan kebetulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar